"Secara teoritis, saya seharusnya sudah menjadi hijau sekarang, karena masih merah saya tidak bisa pergi ke mana pun," kata Lu pada SCMP.
Wuhan telah melakukan lockdown ketat sejak 23 Januari untuk menahan laju epidemi. Sejak akhir bulan Maret, perjalanan di dalam kota perlahan-lahan dibuka karena kasus-kasus baru turun menjadi nol.
Namun, Lu masih harus memesan kebutuhan hariannya secara online dan mengirimkan ke pintunya. Pemerintah menindaklanjutinya dengan beberapa tes asam nukleat pada periode isolasi.
Pemerintah kota mengumumkan pada akhir Maret, bahwa lockdown akan dicabut mulai Rabu (8/4/2020). Sayangnya bagi sebagain orang seperti Lu dan Li masih belum jelas berapa lama untuk menjalani kehidupan normal mereka.
Baca Juga: Polisi Bekuk Penyebar Hoaks dan Penghinaan ke Penguasa Terkait Covid-19
Lu sendiri ingin melakukan pemindaian CAT paru-paru lagi dan melakukan tes darah lain untuk memastikan bahwa ia pulih sepenuhnya. Namun sekarang ia masih memiliki kode merah yang membuat keluar rumah menjadi tidak mungkin.
"Semua ini bisa dihindari jika para ahli memberi tahu orang-orang tentang apa yang terjadi sebelumnya," katanya.
Awal virus corona mewabah, para ahli di China mengeluarkan pernyataan resmi bahwa virus itu tidak menular di antara orang-orang.
"Meskipun warga dengan kode hijau diizinkan untuk melakukan perjalanan di dalam kota, masih ada beberapa orang di jalanan hari ini," kata Lu pada SCMP.
"Saya telah menghubungi atasan saya dan mereka mengatakan kepada saya untuk terus beristirahat di rumah," tambahnya.
Baca Juga: Satu Keluarga Terinfeksi Corona, Warga Sawah Besar Jakpus Batasi Aktivitas