Lagi, Studi dari Inggris Tunjukkan Kaitan Cuaca Panas dengan Virus Corona

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 06 April 2020 | 17:28 WIB
Lagi, Studi dari Inggris Tunjukkan Kaitan Cuaca Panas dengan Virus Corona
Ilustrasi cuaca panas di musim panas dan pengaruhnya terhadap virus Corona. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lagi, Studi dari Inggris Tunjukkan Kaitan Cuaca Panas dengan Virus Corona

Kabar tentang cuaca panas dan pengaruhnya terhadap virus Corona Covid-19 masih jadi perdebatan. Sebagian ilmuwan menyebut virus Corona Covid-19 tidak terpengaruh dengan cuaca dan musim panas, sementara lainnya berpendapat berbeda.

Hal ini juga yang menjadi topik studi terbaru dari Inggris. Ilmuwan dari University College London melakukan penelitian terhadap keluarga virus Corona. Diketahui, jumlah infeksi penyakit karena virus Corona di musim panas jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan musim dingin.

"Kita bisa melihat adanya penurunan penularan virus Corona di musim panas. Tapi ini bisa kembali meningkat di musim dingin, jika populasi terinfeksi dan rentan masih tinggi," tutur Rob Aldridge, peneliti utama studi tersebut, dilansir The Guardian.

Baca Juga: Minuman Panas Tidak Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19, Ini Kata Ahli!

Aldridge dan rekan-rekannya meneliti keluarga virus Corona yang paling sering menyebabkan penyakit, yakni HCoV-NL63, HCoV-OC43, dan HCoV-229E.

Penelitian dilakukan dengan menganalisis sampel virus-virus tersebut dan melakukan pengecekan silang dengan data dari National Health Service selama beberapa tahun ke belakang.

Hasilnya, ditemukan bahwa infeksi virus Corona sangat tinggi terjadi di bulan Februari. Sementara itu, infeksi rendah terjadi di musim panas, yang mencapai puncaknya pada bulan Juli dan Agustus.

Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].
Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].

Namun, Aldridge mengingatkan bahwa hasil studi ini tidak bisa merefleksikan atau dijadikan rujukan terhadap pandemi SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 pada lebih dari 1 juta orang.

"Karena ini adalah virus baru (novel virus) sehingga kami tidak tahu apakah pola penularan yang sama akan dipengaruhi oleh musim panas atau tidak. Karena itu, sangat krusial bagi kita untuk mengikuti saran-saran dari pakar kesehatan saat ini," tuturnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Covid-19 Tak Kuat Panas Indonesia seperti Klaim Luhut?

Hal senada juga diungkapkan oleh Michael Skinner, pakar virologi dari Imperial College London. Virus Corona merupakan jenis virus yang sangat mudah bermutasi. Bisa saja karakteristiknya mirip dengan virus Corona lain, tapi pola penularannya tidak.

"Pengaruh cuaca musim panas ada, tapi tidak sebesar jika kita melakukan jaga jarak dan isolasi mandiri," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI