Ahli Sebut Gelombang Kedua Covid-19 Telah Terjadi, Apa Sebabnya?

Senin, 06 April 2020 | 15:31 WIB
Ahli Sebut Gelombang Kedua Covid-19 Telah Terjadi, Apa Sebabnya?
Update Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang kedua Covid-19 disebut telah terjadi saat ini. Hal itu terjadi di sejumlah negara yang mengalami lonjakan jumlah kasus secara signifikan.

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Prof. Syahrizal Syarif menjelaskan bahwa gelombang kedua Covid-19 bukan disebabkan karena perubahan virus, tetapi penyebaran yang semakin luas terjadi di luar wilayah China sebagai pusat wabah.

"Orang menyebut gelombang kedua setelah China mengalami satu fase, kemudian penyebaran di luar China mengalami peningkatan yang luas. Ketika itu di awal orang menyebut gelombang kedua," jelas Syahrizal saat dihubungi suara.com, Senin (6/4/2020).

Peta penyebaran Covid-19 dari WHO seperti yang diakses pada Senin (23/3/2020). Terlihat kasus penularan lebih banyak terjadi di utara Khatulistiwa. [Dok WHO]
Peta penyebaran Covid-19 dari WHO seperti yang diakses pada Senin (23/3/2020). Terlihat kasus penularan lebih banyak terjadi di utara Khatulistiwa. [Dok WHO]

Ia memaparkan, gelombang kedua Covid-19 terjadi sejak awal kasus muncul di Korea, Iran, juga Italia. Seluruhnya selalu memiliki karakter yang sama, yakni dimulai dengan kasus import.

Baca Juga: Tak Kunjung Pulih dari Corona, PM Inggris Boris Johnson Dilarikan ke RS

"Artinya kasus yang berkembang di daerah afektif country dan umumnya di daerah luar negeri bagi negara masing-masing. Itu semua kasus yang di Eropa bersumber dari Italia, semua kasus yang di Timur Tengah bersumber dari Iran. Sementara Korea Selatan bersumber dari perjalanan ke Wuhan," paparnya.

Sementara yang terjadi di China, menurut Syahrizal, saat ini negera tirai bambu itu sudah berhasil mengendalikan wabah. Kemungkinan transmisi lokal di China sudah diatasi.

Ia menegaskan bahwa gelombang kedua Covid-19 tidak mungkin terjadi karena transmisi lokal.

Namun yang dikhawatirkan penularan baru dari warga China yang kembali setelah bepergian ke negara dengan tingkat wabah masih tinggi.

"Tapi tentu saja dengan sistem yang ada mereka akan berusah mengendalikan itu. Saya tidak percaya China akan ada gelombang kedua. Mereka tentu saat ini lebih berpengalaman," ucapnya

Baca Juga: Penjelasan Gugus Tugas Covid-19 Terkait Kebijakan PSBB

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI