Pandemi 1918 Mewajibkan Masyarakat Pakai Masker, Begini Efeknya Kala Itu

Senin, 06 April 2020 | 13:40 WIB
Pandemi 1918 Mewajibkan Masyarakat Pakai Masker, Begini Efeknya Kala Itu
Ilustrasi perempuan memakai masker. (Pixabay/Juraj Varga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagaimana Efeknya?

Selama pandemi flu 1918, penelitian ilmiah tentang penggunaan masker sebagian besar masih bersifat anekdot dan sebuah kisah tentang satu kapal laut menarik perhatian orang.

Pada awal Desember 1918, surat kabar Times di London melaporkan bahwa dokter di Amerika Serikat menyatakan influenza ditularkan melalui kontak dan akibatnya dapat dicegah.

The Times mencatat di satu rumah sakit London semua staf dan pasien telah dikeluarkan dan diperintahkan untuk terus-menerus memakai masker.

Baca Juga: Terpilih Jadi Wagub DKI Jakarta, Riza Patria Akan Dilantik Jokowi

Surat kabar itu mengutip keberhasilan penggunaan masker di satu kapal.

Kapal laut yang berlayar antara Amerika Serikat dan Inggris telah menderita tingkat infeksi mengerikan yang datang dari New York. Ketika kembali ke Amerika Serikat, kapten memberikan pesanan masker untuk awak dan penumpang.

Saat sampai di daratan, tidak ada infeksi yang dilaporkan pada perjalanan kembali, meskipun tingkat infeksi sangat tinggi. Mustahil untuk mengetahui apakah aturan tentang masker dalam perjalanan kapal tersebut adalah penyebab berkurangnya infeksi.

Pada akhir Desember, kota-kota dan negara-negara di Amerika merasa cukup percaya diri untuk mengangkat masker sebagai salah satu media pencegahan virus.

Meskipun pada tahun 1918 Amerika adalah negara paling lantang dalam mengimbau penggunaan masker, pelajaran itu dilupakan satu abad berikutnya.

Baca Juga: Gelar Sidang Pemilihan Ketua MA di Tengah Corona, Ini Penjelasan Hatta Ali

Saat wabah corona menyebar, negara-negara Asia lah yang mengingat pelajaran yang dipelajari AS tentang manfaat pemakaian masker dalam memperlambat penyebaran infeksi.

Mungkin itu karena dalam tahun-tahun berikutnya Asia telah menangani wabah kolera, tipus , hingga SARS pada tahun 2003, dan flu burung baru-baru ini.

Wabah-wabah itu telah membantu mempertahankan budaya mengenakan masker. Amerika dan Eropa baru mengalami wabah besar saat Covid-19.

Jadi, tampaknya, gagasan masker sebagai tindakan pencegahan telah melompati kesadaran beberapa generasi. Virus corona mungkin akan mengubahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI