Suara.com - Masyarakat telah diingatkan agar tidak mudik ke kampung halaman selama masa pandemik virus corona. Namun yang terjadi, mudik tetap dilakukan oleh sejumlah orang khususnya warga ibu kota yang pekerjaannya terhenti.
Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan, ada hal-hal penting untuk dilakukan oleh masyarakat yang sudah terlanjur pergi mudik.
"Siapa pun kalau melakukan bepergian maka tetap yang harus dilakukan adalah jaga jarak. Kalau sudah ada di kampung tetap jaga jarak. Sementara tidak boleh salaman," kata Yuri dalam siaran langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (6/4/2020).
Yuri menjelaskan, selama perjalanan mudik itu memungkinkan untuk terpapar virus karena sering bersinggungan dengan banyak orang di tempat umum.
Baca Juga: Tolak Seruan Anies Pakai Masker, Warga: Corona Urusan yang di Atas!
"Misalnya di terminal, di stasiun kita ketemu banyak orang yang kita gak tahu kondisinya seperti apa," ucapnya.
Selama mudik di kampung halaman juga disarankan untuk melakukan isolasi mandiri sesuai masa inkubasi selama 14 hari.
"Jelaskan saudara di kampung resiko terlalu tinggi kalau kita bepergian saat situasi seperti ini," katanya.
Menurut Yuri, proses isolasi mandiri dinyatakan berhasil jika selama masa inkubasi itu tidak ada gejala sakit apa pun. Atau sembuh total ketika waktu inkubasi telah selesai.
Seperti diberitakan sebelumnya, hingga 5 April 2020, Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 2.273 orang. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pasien sembuh sebanyak 164 orang, sementara 198 meninggal dunia.
Baca Juga: Jokowi Pamer Indonesia Tak Masuk 10 Besar Negara Terbanyak Pasien Corona
Pasien yang sembuh bertambah 14 orang, sementara yang meninggal bertambah tujuh orang.
"Pada hari ini sudah bertambah lagi kasus konfirmasi positif baru sebanyak 181 kasus sehingga total kasus positif sebanyak 2.273," kata Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Minggu sore.