Suara.com - Stuart dan Adrian Baker, suami istri yang meninggal akibat mengalami komplikasi Covid-19 beberapa waktu lalu. Padahal, berdasarkan kisah yang dibagikan oleh anaknya, Buddy Baker, kedua orang tuanya masih dalam kondisi kesehatan yang bagus beberapa minggu sebelumnya.
"Orangtuaku adalah orang yang menajubkan. Mereka meninggal dengan rentang waktu enam menit," tuturnya dalam sebuah video yang dibagikan melalui Twitter, Rabu (1/4/2020).
Buddy mengatakan ia membuat video tersebut untuk menyebarkan kewaspadaan akan pandemi virus corona baru ini.
"Kami tinggal di dunia yang, 'itu tidak bisa terjadi padaku, itu tidak bisa terjadi pada kita, itu tidak bisa terjadi pada keluargaku'. Yah, tapi itu terjadi pada kita," katanya, mengacu pada beberapa orang yang kurang hati-hati selama pandemi ini.
Baca Juga: Penjelasan UI, Benarkah Virus Corona Menyebar di Rumah Sakit Lewat Udara?
"Terkadang orang, terutama anak muda, merasa seperti kebal terhadap sesuatu atau tak terkalahkan, dan sederhanya, itu bukan lah masalahnya," tambahnya.
Ia pun meminta orang-orang untuk mempraktikan physical distancing, rutin mencuci tangan, dan tinggal di rumah.
Sang ibu tidak menunjukkan gejala
Stuart (74) dan Adrian (72) tinggal di Boynton Beach, Florida, AS. Tidak satu pun dari mereka memiliki masalah kesehatan, meski Stuart pernah mengalami asma.
Buddy mengatakan kedua orangtuanya menemui dokter pada tingga minggu yang lalu karena mereka merasa tidak enak badan, tetapi saat itu mereka dipulangkan oleh pihak rumah sakit.
Baca Juga: Virus Corona Baru: Berikut 3 Penelitian yang Baru Ditemukan Ilmuwan
Ketika ayahnya mengalami demam, keluarga membawanya lagi ke rumah sakit. Inilah saat Stuart dites positif Covid-19. Namun, ibunya tidak memperlihatkan gejala apapun, bahkan terlihat baik-baik saja.
Beberapa hari kemudian kondisi sang ayah makin memburuk, sedangkan sang ibu masih stabil. Tetapi sang ibu mulai mencemaskan suaminya.
Ketika dibawa ke rumah sakit lagi, dokter mengatakan ayahnya tampaknya tidak akan bisa bertahan. Mendengar ini, Buddy membawa ibunya untuk melakukan tes.
"Dia (ibunya) tidak memiliki gejala apapun. Dan kami sangat cemas dengan kesehatannya. Jadi kami ingin memeriksanya, tapi lagi-lagi, ibu tidak memiliki gejala. Jadi kami tidak yakin pada malam Selasa itu," tutur Buddy.
"Dalam 45 menit setelah ia dinyatakan positif, aku dihubungi oleh dokter, yang mengatakan bahwa dia juga kmungkinan tidak bisa bertahan," sambungnya.
Kemudian Adrian dipindahkan ke ruang ICU, tetapi kemampuannya dalam bernapas sudah sangat terganggu.
Pengalaman itu sangat membingungkan, kata Buddy kepada Insider. Dengan rumah sakit kewalahan oleh pasien Covid-19, komunikasi jarang terjadi. Setiap kali dihubungi tentang kesehatan orang tua mereka, pasti dokter berbeda yang menelepon.
Kondisi orangtuanya makin memburuk dan Buddy mengungkapkan orangtuanya meninggal pada Minggu (29/3/2020) lalu.
Buddy mengatakan betapa sulitnya untuk mengatasi kehilangan yang begitu besar di tengah pentingnya menjaga jarak fisik.
"Ini benar-benar menantang bagi kita untuk tidak berada di dekat orang-orang yang kita cintai, kita berada di ekitar teman-teman kita, yang akan membuat proses ini tidak mudah," tandasnya.
Ia juga mengatakan betapa sulitnya kondisi duka ini, terutama ketika mereka tidak bisa menyelenggarakan upacara pemakaman atau peringatan yang tepat.