Suara.com - Sempat ramai di kalangan dokter, tenaga medis dan rekan media pesan broadcast mengenai daftar 25 nama dokter dan tenaga kesehatan Indonesia yang dikabarkan meninggal dunia karena virus corona Covid-19.
Dari daftar 25 nama dokter yang telah gugur terselip nama dr. Maas Musa Sp.A.
Kepada Suara.com, anak mendiang dr. Maas, Nanda Vima Tasha membantah bahwa ayahnya meninggal karena infeksi virus corona Covid-19.
"Riwayat (dr. Maas) penyakit parkinson dari 2016. Dan dr. Maas sudah tidak bisa berjalan dari tahun 2019," tulis informasi yang diberikan kepada Suara.com, Minggu (5/4/2020).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Video Supercar Ugal-ugalan Ini Wakajagung Arminsyah?
Nanda juga membagikan kronologi meninggalnya dr. Maas Musa.
Pada 31 Maret 2020 pukul 18.00 WIB, dr. Maas mengalami keringat dingin di rumah dan tidak bisa bicara. "Namun tidak ada gejala Covid-19 sama sekali."
Di hari yang sama pukul 23.30 WIB, dr. Maas dilarikan ke UGD RS Bethsaida, Serpong, Tangerang.
Pada tanggal 1 April 2020 pukul 02.00 WIB, hasil CT Scan dan cek darah mengindikasikan bahwa dr. Maas menderita stroke dan dipindahkan ke ICU pada pukul 04.30 WIB untuk diberikan obat penurun tekanan darah.
Pada 1 April 2020 pukul 09.30 WIB pagi, dr. Maas dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung.
Baca Juga: Awal Kecelakaan Maut Wajagung Arminsyah, Mau Jajal Supercar Nissan GT-R R35
Keluarga juga menyampaikan bahwa dr. Maas sudah di rumah dan tidak keluar sejak 2018. "dr. Maas sama sekali tidak ikut terlibat menangani kasus Covid-19 karena almarhum sudah tidak bisa keluar rumah sejak 2018," tambah informasi yang diterima Suara.com.