Suara.com - Masker menjadi salah satu alat yang harus digunakan oleh tenaga medis dalam merawat pasien Covid-19. Tetapi sayangnya, penggunaan masker yang ketat dapat meninggalkan luka pada wajah.
Datang dari masalah ini, ahli perawatan kulit dari University of Huddersfiled pun menyarankan solusi untuk menghilangkan kerusakan kulit yang disebabkan oleh keringat dan gesekan masker di hidung.
"Para pemakai berkeringat di balik masker dan ini menyebabkan gesekan, yang menyebabkan kerusakan tekanan pada hidung dan pipi," kata Director of the Institute of Skin Integrity and Infection Prevention, Profesor Karen Ousey.
"Kemungkinan ini membuat sakit dan dapat berpotensi menyebabkan infeksi," sambungnya, dikutip The Health Site.
Baca Juga: Penggunaan Masker Kain Sudah Disarankan CDC, Seberapa Rutin Mencucinya?
Profesor Ousey menyarankan pada orang yang memakai masker untuk menjaga kulit agar tetap bersih, terhidrasi dengan baik, lembap, dan harus mengoleskan krim pelindung setidaknya setengah jam sebelum masker dipakai.
"Dan kami menyarankan agar tekanan dari masker dikurangi setiap dua jam. Jadi Anda menjauh dari pasien, mengurangi tekanan (masker) di tempat yang aman dan bersihkan kulit lagi," lanjutnya.
Sang profesor pun menyarankan kepada masyarakat umum yang juga mengenakan masker untuk menjaga kulit tetap bersih, kering, dan bebas dari keringat.
"Dan jika merasa masker menggesek kulit, lepaskan lah segera," tandasnya.
Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah menyarankan masyarakat untuk mengenakan masker kain selama pandemi Covid-19 ini berjalan pada Jumat (3/4/2020) kemarin.
Baca Juga: Mulai Besok, Sosialisasi Pengguna Transportasi Umum Wajib Masker Dimulai