Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menganjurkan semua orang untuk menggunakan masker ketika berada di tempat umum pada Jumat (3/4/2020) kemarin.
Bukan masker bedah, CDC justru menganjurkan untuk mengenakan masker kain selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.
Keputusan ini dibuat setelah semakin banyak pengetahuan tentang virus corona baru semakin terungkap, terutama tentang orang tanpa gejala pun dapat menularkan virus.
Dilansir Live Science, CDC telah menemukan sekitar 25% orang yang terinfeksi Covid-19 kemungkinan tidak menunjukkan gejala.
Baca Juga: Anies Tegaskan Penumpang Tak Pakai Masker Dilarang Naik Transportasi Umum
Studi lain juga menunjukkan Covid-19 kemungkinan paling menginfeksi ketika gejalanya ringan. Artinya, mungkin penularnya tidak menyadari mereka telah terinfeksi.
"Ini artinya virus dapat menyebar di antara orang-orang yang berinteraksi dalam jarak dekat, misalnya, berbicara, batuk, atau bersin, bahkan jika orang-orang itu tidak menunjukkan gejala," tulis CDC dalam sebuah penyataan resmi.
"Mengingat bukti baru ini, CDC merekomendasikan untuk mengenakan penutup kain di tempat umum di mana langkah-langkah jarak sosial lainnya sulit dipertahankan."
CDC masih tidak merekomendasikan masyarakat memakai masker respirator N95 yang menyaring 95% partikel di udara. Sebab, tenaga medis telah kekurangan pasokan dan mereka lebih membutuhkan karena terpapar virus setiap hari.
Mereka juga tidak membolehkan publik memakai masker bedah umum yang juga dibutuhkan tenaga kesehatan di rumah sakit.
Baca Juga: Minggu Depan, Penumpang Trans Jakarta Wajib Pakai Masker
"(Masker bedah dan respirator N95) adalah persediaan penting yang harus terus dicadangkan untuk petugas kesehatan dan responden medis lainnya," tegas CDC.