Ahli Epidemiologi UI: Penyemprotan Disinfektan Tindakan Mubazir

Jum'at, 03 April 2020 | 17:36 WIB
Ahli Epidemiologi UI: Penyemprotan Disinfektan Tindakan Mubazir
Ilustrasi penyemprotan disinfektan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyemprotan disinfektan belakangan sering dilakukan di tempat-tempat umum dalam upaya mencegah penularan virus corona. Tak hanya tempat umum, bahkan rumah-rumah warga pun disemprot secara masal menggunakan cairan tersebut. Di beberapa tempat, bahkan dibuat bilik disinfektan khusus menyemprot tubuh manusia.

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif menyampaikan bahwa menyemprotkan cairan disinfektan merupakan tindakan yang mubazir.

"Saya tahu kegiatan penyemprotan itu bisa menenangkan masyarakat. Tapi sebetulnya kita lakukan mubazir sumber daya besar-besaran. Kenapa tidak kita alokasikan anggaran yang lebih bermanfaat. Misalnya memberikan sembako pada masyarakat yang terdampak dari imbuan tetap di rumah," papar Syahrizal dalam siaran langsung melalui kanal Youtube Unusia TV, Jumat (3/4/2020).

Ia menjelaskan bahwa disinfektan termasuk bahan kimia yang tidak boleh disemprotkan ke manusia, juga benda-benda yang diduga terkontaminasi dengan orang sakit. Cairan tersebut seharusnya digunakan untuk membersihkan area rumah sakit dan ruang publik yang sering didatangi banyak orang.

Baca Juga: Lindungi Makanan dari Mobil Disinfektan, Sopir Ojek Bikin Najwa Terharu

"Yang harus melakukan ini rumah sakit, karena banyak yang datang ke sana. Kedua ruang publik seperti terminal, kereta api, bus. Di tempat duduk orang, baik ruang tunggu atau pun di dalam transportasi, itu memerlukan disinfektan," jelasnya.

Dalam upaya pencegahan virus corona, menurut Syahrizal, penggunaan antiseptik dan hand sanitizer telah cukup efektif. Sebab keduanya mampu membunuh kuman, bakteri, juga virus.

"Penerapan disinfektan itu untuk rumah sakit, ruang operasi itu perlu disinfektan. Dalam situasi seperti ini, mari gunakan hand sanitizer. Itu juga sebenarnya pilihan yang digunakan ketika air mengalir tidak ada," ucapnya.

Syahrizal memaparkan bahwa proses penularan virus corona terjadi melalui sentuhan antar manusia, droplet atau cairan dari batuk dan bersin, dan benda yang terkontaminasi virus. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di jalan-jalan umum.

Baca Juga: Raffi Ahmad Beli Bilik Disinfektan, Warganet Ngegas Beri Tahu Bahayanya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI