Musim Pancaroba, Jangan Sampai DBD Memperburuk Covid-19 di Indonesia

Jum'at, 03 April 2020 | 17:21 WIB
Musim Pancaroba, Jangan Sampai DBD Memperburuk Covid-19 di Indonesia
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, mengingatkan masyarakat untuk tidak memperburuk kondisi Indonesia yang juga sedang dilanda musim pancaroba, dengan penyakit demam berdarah.

Ia mengatakan, selain selalu berada di rumah, kita juga dianjurkan untuk tidak lupa rutin menjaga kebersihan tempat-tempat yang berpotensial menjadi sarang nyamuk.

"Pada musim pancaroba, kita masih mengalami peningkatan data kasus demam berdarah. Jangan sampai memperburuk kondisi Covid-19, lakukan pembersihan sarang nyamuk di rumah, waktu kita banyak," ujar Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2020).

Menurut data terakhir, DBD di Indonesia sudah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah 1.195 kasus pada Selasa (10/3/2020). Sedangkan angka nasional DBD tercatat ada 16 ribu kasus sepanjang Januari hingga Maret 2020. Dari data itu, 100 jiwa diantaranya meninggal dunia.

Baca Juga: 7.400 Orang RI Diperiksa Virus Corona, Berapa yang Positif COVID-19?

Sedangkan jika ditumpuk dengan kasus Covid-19 terbaru, Dirjen P2P Kemenkes itu mengungkap ada penambahan sebanyak 196 kasus konfirmasi positif Covid-19. Sehingga jumlah total kasus mencapai 1986 kasus.

Kasus baru temuan terbanyak ada di ibukota Jakarta sebesar 74 kasus, disusul Jawa Timur 52 kasus, Jawa Tengah 10 kasus, dan Sulawesi Selatan 16 kasus.

Dari jumlah tersebut, terdapat 22 orang yang dianyatakan sembuh. Sehingga jumlah total kesembuhan mencapai 134 orang. Sedangkan mereka yang meninggal dunia bertambah 11 orang, sehingga total kematian mencapai 181 orang.

"Ini proses penularan masih di luar. Oleh karena itu, pertimbangkan baik-baik, saya sarankan tidak usah bepergian, dari data kasus ini bertambah banyak. Mereka paling rentan manakala terinfeksi, jaga anak-anak, lansia agar tidak tertular penyakit," tutup Yurianto.

Baca Juga: Bayinya Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Sang Ibu Ceritakan Gejalanya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI