Suara.com - Dipakai di Indonesia, Tamiflu Sudah Lama Digunakan AS untuk Wabah Influenza
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut tamiflu digunakan sebagai obat menangani virus Corona Covid-19 di Indonesia. Rupanya, penggunaan tamiflu sudah lama digunakan di Amerika Serikat.
Dilansir PBS.org, Dr Elena Govorkova, Direktur Laboratorium dari divisi Virologi di St. Jude Children's Research Hospital, Memphis, AS, mengatakan tamiflu lazim digunakan saat wabah influenza menyerang Amerika Serikat.
Dikatakannya, tamiflu idealnya diberikan pada orang-orang yang menunjukkan gejala flu sedini mungkin. Hal ini membuat pasien sembuh dan mengurangi masa sakit influenza menjadi hanya 1 dan 2 hari aja.
Baca Juga: Menkes Pakai Obat Tamiflu, Apa Bedanya dengan Avigan yang Dibeli Jokowi?
"Ini mungkin tidak terlihat istimewa. Tapi ketika ada ribuan orang terinfeksi, terutama ketika orang masih bekerja, tentunya dampak yang dirasakan akan besar," tutur Govorkova.
Sementara itu menurut CDC, tamiflu efektif untuk menurunkan risiko komplikasi influenza, mulai dari infeksi telinga pada anak-anak, pneumonia, hingga mengurangi kemungkinan dirawat di rumah sakit.
Tim Uyeki, Ketua Petugas Medis CDC Divisi Influenza, mengatakan berdasarkan pengamatannya, penggunaan tamiflu bisa menurunkan tingkat kefatalan penyakit influenza dan gejalanya.
"Komplikasi terburuk influenza adalah kematian, dan obat ini bisa menurunkan risikonya, dibandingkan dengan tidak diberikan obat sama sekali," tuturnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) merekomendasikan obat Tamiflu sebagai obat yang digunakan untuk pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Ini Alasan PDPI Rekomendasikan Tamiflu Sebagai Obat Covid-19 di Indonesia
Ia mengatakan alasan PDPI merekomendasikan Tamiflu karena keberadaan obat tersebut di Indonesia, mudah di akses dan sudah diproduksi di dalam negeri.
"Karena kan tamiflu itu ada di Indonesia. Tamiflu pertimbangan availability, accesibility ada di Indonesia, diproduksi di Indonesia," jelasnya.
Karena kemudahan akses dan ketersediaannya di dalam negeri maka Indonesia tidak perlu mencari obat tersebut di luar negeri alias tidak perlu impor, dan bisa memangkas uang negara.
"(Tamiflu) nggak perlu impor-impor," kata dia.