Suara.com - Di tengah pandemi corona yang mengimbau kita semua untuk beraktivitas di dalam rumah, baik itu bekerja maupun belajar, terbukti berdampak signifikan pada aktivitas sehari-hari.
Terkadang orangtua yang tak bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan menemani anak akan mengandalkan gadget agar si anak tenang dan tidak rewel.
Namun ternyata memberikan gadget atau gawai pada anak ada aturannya lho.
Menurut Founder Ruang Tumbuh, Irma Gustiana Andriani, MPsi, Psi dalam Live IG 'Hadapi Pandemi dengan Hati Tentram' pada Kamis (2/4/2020), ada aturan dan standar dalam memberikan gadget pada anak.
Baca Juga: Bikin Mata Sehat, Jangan Lupa Santap 5 Makanan Ini
Di seluruh dunia sudah disetujui bahwa anak-anak berusia 0-18 bulan tidak dianjurkan untuk terpapar gadget. Karena memang pada usia tersebut mereka masih dalam proses perkembangan fisik yang membutuhkan stimulasi eksternal berupa aktivitas gerak dan komunikasi.
"Kemudian juga efek dari paparan gadget itu juga dari beberapa penelitian menghambat tumbuh kembang anak. Sebaiknya tidak diberikan," kata perempuan yang lebih akrab disapa Ayang ini.
Anak usia 18 bulan sampai 3 tahun boleh diberikan gadget selama kurang lebih 30 menit per hari dengan syarat harus tetap dibatasi dan diawasi, dan sekali lagi fungsinya hanya untuk edukasi dan hiburan.
"Tidak membiarkan anak main sendirian. Kalau perlu di-download aja dulu jadi secara offline (nontonnya). Jadi meminimalisir paparan iklan di YouTube, misalnya," sambung Ayang.
Anak usia balita, kata Ayang, lebih disarankan untuk memperbanyak aktivitas sensorik motorik. Akan tetapi, dengan situasi terkini, orangtua bisa memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk belajar.
Baca Juga: Dianggap Efektif Menangkal Penyebaran Corona, WHO Dukung Main Game
Hal yang perlu diingat, usai belajar dan menggunakan gadget tetap berikan anak waktu untuk bermain bebas yang eksploraitf seperti apa yang mereka mau dan mereka inginkan. Dan orangtua tetap melakukan pendampingan.