Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan kegiatan mencuci tangan sebagai langkah pencegahan terhadap virus coro atau Covid-19. Presiden Indonesia Joko Widodo juga sempat membuat video untuk mencontohkan cara cuci tangan yang benar.
Namun, hal yang seringkali luput dari imbauan tersebut ialah tidak banyak orang yang mempunyai akses terhadap air bersih. Menurut data Water.org, namun hampir 28 juta orang Indonesia kekurangan air bersih, dan 71 juta orang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang lebih baik.
Lantas, bagaimana cara mereka untuk cuci tangan dan terhindar dari virus corona jika akses air bersih sulit untuk didapatkan?
Dalam sebuah pernyataannya, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa pihaknya juga terus meninjau dan memperbarui panduan seiring dengan berjalannya waktu. Tedros mengatakan pihaknya berupaya menyesuaikannya untuk konteks tertentu.
Baca Juga: Romantis! Kakek 92 Tahun Ini Bantu Cat Rambut Istrinya karena Salon Tutup
"kami merekomendasikan cuci tangan dan menjaga jarak fisik, tetapi kami juga menyadari bahwa ini bisa menjadi tantangan praktis bagi mereka yang tidak memiliki akses ke air bersih, atau yang hidup dalam kondisi sempit," ujar Tedros dalam pernyataannya, Rabu (1/4/2020).
Terkait hal tersebut, Tedros mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan Unicef dan Federasi Internasional Palang Merah, telah menerbitkan panduan baru untuk meningkatkan akses ke cuci tangan.
"Panduan ini merekomendasikan agar negara-negara mendirikan stasiun cuci tangan di pintu masuk ke gedung-gedung publik, kantor, halte bus, dan stasiun kereta api," ujar dia.
Selain itu, Ia berkomitmen untuk melayani semua orang di mana saja dengan bukti terbaik untuk melindungi kesehatan mereka.
WHO, kata Tedros juga bekerja keras dengan para peneliti di seluruh dunia untuk menghasilkan bukti tentang obat yang paling efektif untuk mengobati COVID-19.
Baca Juga: Selama Di Rumah Aja, Museum Macan Dapat Diakses Secara Virtual Lho!