Biasanya anak tantrum karena ingin mencari perhatian orangtuanya, oleh karena itu orangtua disarankan untuk tetap tenang dan tidak ikutan tantrum.
"Anak-anak itu sangat pandai sekali membaca situasi sosial. Jadi ketika dia melihat orangtuanya dengan wajah yang berubah, intonasi yang tinggi, reaksi anak pun bisa melebihi itu," jelas Ayank.
Setelah tetap bersikap tenang, tunggu sampai anak juga tenang, tetap awasi, lalu peluklah dia. Apabila masih meronta, jangan lepaskan pelukan, namun jangan terlalu erat.
Jangan lupa untuk memberikan dialog mengapa dia sampai tantrum. Ayank mengingatkan dalam situasi ini untuk menurunkan emosi kita agar bisa menenangkan mereka.
Baca Juga: Jangan Sembarang, Orangtua Perlu Perhatikan Camilan yang Dikonsumsi Anak
4. Batasi cek berita dan medsos
Paparan berita dan media sosial tentang pandemi Covid-19 juga bisa berdampak pada kesehatan jiwa kita. Apalagi bila Anda adalah salah satu yang memiliki ambang stres yang rendah alias mudah merasa takut.
Ayank menganjurkan untuk membuka media sosial atau portal berita hanya sekali atau dua kali dalam sehari. Dan sangat disarankan untuk membacanya dari sumber informasi yang terpercaya.
"Jadi bisa pagi, terus kemudian sama sore. Di tengah-tengahnya kita sibukkan diri saja dengan aktivitas, dengan jadwal harian. Atau lakukan detoks misal tiga hari baru buka (media sosial)," katanya.
5. Jangan lupa me time
Baca Juga: Menag: Kalau Sayang Orangtua dan Saudara di Kampung, Jangan Mudik
Di situasi sekarang ini kita perlu memiliki teknik cepat untuk bisa membuat kita lebih rileks. Menurut Ayank, hal tersebut bisa kita lakukan dengan yoga, mindful breathing dengan pernapasan dalam, meditasi atau relaksasi.