Suara.com - Gejala umum infeksi virus corona Covid-19 adalah batuk kering, demam dan sesak napas. Tetapi, beberapa pasien corona Covid-19 juga mengalami gejala gastrointestinal, terutama diare.
Menurut sebuah studi baru, diare termasuk gejala lain virus corona Covid-19 yang sering terabaikan. Karena, beberapa pasien justru mengalami tanda-tanda awal sakit perut ini.
Kebanyakan pasien corona Covid-19 memang mengalami gejala pernapasan yang muncul di awal terinfeksi. Tetapi, ada pula pasien yang tidak mengembangkan gejala pernapasan sama sekali di awal infeksi.
Kondisi inilah yang mungkin membuat beberapa pasien positif corona Covid-19 tidak terdeteksi sejak awal. Sehingga mereka sangat rentan menularkan virusnya ke orang lain.
Baca Juga: Indonesia Periksa 7193 Spesimen, 1790 Orang Positif Covid-19
Secara umum, masalah pencernaan memang tidak selalu mengarah pada gejala virus corona Covid-19. Tetapi, dokter perlu mencari tahu pasien yang mengalami masalah pernapasan pernah kontak dengan pasien corona Covid-19 atau tidak.

"Setidaknya dokter harus mempertimbangkan gejala ringan diare ini," kata peneliti dalam The American Journal of Gastroenterology dikutip dari Fox News.
Karena, lambatnya mengenali pasien corona Covid-19 dengan gejala masalah pencernaan bisa memperluas penularan virus mematikan ini.
Apalagi penelitian tentang masalah pencernaan termasuk gejala virus corona Covid-19 ini bukan pertama kalinya. Penelitian sebelumnya dalam jurnal yang sama juga telah menemukan 200 pasien corona Covid-19 di 3 rumah sakit di Wuhan, China mengalami masalah pencernaan.
Menurut laporan penelitian mereka, sebanyak 50 persen pasien melaporkan setidaknya mengalami satu masalah pencernaan. Sekitar 18 persen mengalami diare, muntah dan sakit perut.
Baca Juga: WHO Kembali Tegaskan Virus Corona Tidak Menyebar Lewat Udara
Namun, penelitian itu hanya berfokus pada pasien corona Covid-19 dalam kondisi parah, bukan pasien yang dengan kondisi lebih ringan.