Humor saat Pandemi Corona, Peneliti: Tawa di Masa Sulit adalah Katarsis

Kamis, 02 April 2020 | 17:43 WIB
Humor saat Pandemi Corona, Peneliti: Tawa di Masa Sulit adalah Katarsis
Ilustrasi tertawa. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat pandemi corona Covid-19, nama komika muda Bintang Emon mencuat dalam aksinya yang mengimbau social distancing dengan jenaka. "Corona kalau bentukannya orang udah gue klepek," kata Bintang pada video viralnya.

Seperti halnya Bintang Emon, humor di tengah kepanikan pandemi corona dianggap bisa menjernihkan pikiran sejenak. Hal tersebut dinyatakan oleh konsultan manajemen stres Boston, Loretta LaRoche.

"Ada begitu banyak ketakutan dan kengerian di luar sana. Sekadar cuci tangan tidak akan menjernihkan pikiran Anda, beberapa orang akan mengatakan ini bukan waktu untuk tertawa. Tapi jelas, selalu ada waktu untuk tertawa," kata LaRoche pada Time.

"Selama berabad-abad, tawa di masa-masa sulit adalah katarsis," kata Wayne Maxwell, seorang psikolog Kanada.

Baca Juga: Mendekati 2 Ribu! Pasien Positif Corona Kini 1.790 Orang, Paling Banyak DKI

Mengalihbahasakan dari Time, anggapan humor adalah obat, muncul di Inggris abad pertengahan. Pada masa itu, hukum gantung berlangsung di taman dekat pub dan pengunjung menceritakan lelucon pada para korban.

"Bahkan dalam beberapa tulisan Mesir kuno, ada cerita seorang personel militer yang kembali dari garis depan dan menggunakan humor untuk pada teman-temannya," kata Maxwell.

Gejala dan Penanganan Pasien Covid-19
Gejala dan Penanganan Pasien Covid-19

Menurut Maxwell, meskipun humor dapat membantu meringankan berbagai hal, terlalu banyak tawa dapat menandakan seseorang berusaha melarikan diri dari kenyataan.

"Karantina dan jarak sosial adalah hal yang semestinya, humor berasa di tengah-tengah itu," kata LaRoche.

"Itu semua tergantung pada bagaimana otak Anda berfungsi, makanya izinkan dirimu untuk menikmati humor. Ini hampir seperti latihan spiritual," tambahnya.

Baca Juga: Data Nasional Corona RI 2 April: 13 Orang Meninggal, 9 Pasien Sembuh

Meskipun begitu, LaRoche menyatakan humor tentang tubuh dan kecantikan menjadi hal yang tidak bisa ia terima.

"Tertawa adalah obat yang kuat, membuat seluruh tubuh dan otot-otot Anda rileks hingga 45 menit setelah Anda tertawa," kata Dr. Anna Vedina dari James River Internists pada Richmond.

Komika, Bintang Emon. [Twitter]
Komika, Bintang Emon. [Twitter]

Michael Miller, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland dan direktur Center for Preventive Cardiology di University of Maryland Medical Center meneliti soal manfaat tertawa.

Sebagai bagian dari penelitiannya pada tahun 2000, Miller melakukan penelitian yang melibatkan orang-orang dengan penyakit jantung dan orang-orang seusia tanpa penyakit jantung.

"Kemampuan untuk tertawa baik secara alami atau sebagai perilaku  mungkin memiliki implikasi penting dalam masyarakat seperti AS di mana penyakit jantung tetap menjadi pembunuh nomor 1," kata Miller pada Richmond.

"Kita tahu bahwa berolahraga, tidak merokok, dan makan makanan rendah lemak jenuh akan mengurangi risiko penyakit jantung. Mungkin tawa yang sehat dan teratur juga masuk daftar," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI