Suara.com - Edukasi mengenai wabah virus corona memang perlu diberikan kepada siapapun, tak terkecuali anak autisme. Namun cara menyampaikan informasi kepada pengidap autisme tak bisa disamakan dengan dengan anak pada umumnya.
Menurut Terapis dan Kepala Divisi Pengembangan Anak Spesial Rumah Autis Henny Ma'rifah, metode visual jadi cara paling efektif untuk menyampaikan edukasi terkait virus corona kepada anak autisme.
"Gambar, video sudah cukup efektif. Cuma kata-katanya saja yang memang masih panjang," kata Henny saat dihubungi Suara.com, Kamis (2/4/2020).
Henny menjelaskan bahwa anak autisme tidak bisa menerima informasi dengan kalimat yang terlalu panjang. Sehingga harus memperhatikan atensi pada anak-anak autis.
"Kita simpelkan saja misalnya kita harus cuci tangan, makan buah dan sayur, jaga kesehatan," ucapnya.
Baca Juga: Tes Darah Mutakhir Ini Bisa Deteksi 50 Jenis Kanker, Canggih Banget!
Diakui Henny, informasi mengenai virus Corona Covid-19 yang telah beredar saat ini masih kurang inklusif untuk bisa diakses oleh para penyandang autisme.
Sementara itu terkait Hari Kesadaran Autisme Dunia yang dirayakan hari ini, Henny mengajak agar masyarakat memberikan kesempatan pada penyandang autisme untuk bisa turut berinteraksi seperti layaknya orang normal.
"Menyendiri bukan kemauan mereka. Mereka tidak bisa berkomunikasi bukan kemauan mereka. Karena itu, untuk masyarakat awam beri kesempatan mereka untuk bisa bergaul, interaksi dengan masyarakat," tuturnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data hari Rabu (1/4/2020), terjadi penambahan sebanyak 149 kasus, sehingga total pasien di Tanah Air kekinian berjumlah 1.677 orang.
Selain itu, terdapat penambahan sebanyak 21 pasien meninggal sehingga total berjumlah 157 kasus. Untuk yang dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19 bertambah 22 orang sehingga total ada 103 orang.
Baca Juga: Pakar: Indonesia Telat, Seperempat Juta Warga Bisa Meninggal Akhir April