Oxnard menambahkan, hasil penelitian ini menunjukkan pelacakan molekul semacam itu, merupakan cara paling memungkinkan untuk memindai beragam jenis kanker pada manusia. Penelitian melibatkan sampel dari sekitar 7.000 responden. Dalam 96 persen tes, sampelnya diidentifikasi secara akurat dari jaringan apa kankernya berasal.
"Hasil ini menunjukkan, pendekatan test tanpa DNA sel dalam darah, dapat mendeteksi spektrum luas dari jenis-jenis kanker, secara virtual pada setiap tahapan penyakitnya, dengan pendekatan spesifik maupun kepekaan yang diperlukan untuk test pada level populasi," kata Oxnard lebih lanjut. Tes terbaru itu dapat menjadi bagian penting dalam uji klinik untuk deteksi kanker secara dini.
Namun para peneliti menyebutkan, masih diperlukan riset lebih lanjut. Saat ini, kemungkinan tes tidak mendeteksi kanker pada stadium lebih dini, atau dengan hasil tidak akurat, masih terlalu tinggi.