Suara.com - Prancis menjadi negara keempat dengan angka kematian tertinggi, yaitu mencapai 4.000 jiwa. Mereka mencapai ambang angka tersebut pada Rabu (1/4/2020), setelah Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Pemerintah Prancis sendiri kewalah untuk menjaga angka kasus tidak berlebihan akibat kasur rumah sakit yang dilengkapi ventilator semakin berkurang jumlahnya.
Dilaporkan Reuters, pihak otoritas kesehatan Prancis melaporkan adanya 509 kematian baru dari penyakit tersebut, menjadikan jumlah totalnya sebanyak 4.032 jiwa.
Tapi, setelah angkanya naik di dua hari sebelumnya, sebenarnya tambahan angka ini terhitung menurun di Prancis, yang kini sedang menjalani lockdown di minggu ketiga sebagai upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.
Baca Juga: Diusir Warga Satu Kampung, 7 TKA China Diterbangkan Kembali ke Jakarta
Berbicara dalam konferensi video di hadapan komite parlemen yang dibentuk untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas cara mereka menangani krisis, Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengatakan bahwa lockdown kemungkinan akan dibatalkan secara bertahap ketimbang dilakukan sekaligus.
Pemerintah telah meminta para warga untuk berada di rumahnya kecuali untuk bepergian melakukan hal-hal yang penting sejak tanggal 17 Maret hingga setidaknya 15 April nanti.
"Kemungkinan kita tidak menuju ke pembatasan umum (lockdown) dalam sekali jalan dan untuk semua orang," kata Philippe tanpa mengindikasikan bahwa pemerintah akan mulai meredakan atau benar-benar mengangkat lockdown.
Penghitungan harian pemerintah masih hanya memperhitungkan mereka yang meninggal di rumah sakit, tetapi pihak berwenang mengatakan mereka akan segera dapat mengumpulkan data kematian di beberapa rumah pensiun, yang kemungkinan akan menambah jumlah kematian yang terdaftar.
Direktur agensi kesehatan negara, Jerome Salomon, menyebutkan dalam konferensi bahwa angka kasus telah meningkat menjadi 56.989, ada peningkatan hanya 9 persen dibandingkan peningkatan 17 persen di hari Selasa (31/3/2020) kemarin.
Baca Juga: Update Corona Covid-19 2 April 2020 Global: Total Kasus Hampir Sejuta
Salomon menyebutkan bahwa 6.017 orang berada dalam kondisi serius yang membutuhkan alat bantuan, naik 8 persen dibandingkan Selasa lalu.