Viral Broadcast Ahli Virus Soal Corona Covid-19, Fakta atau Hoax?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 02 April 2020 | 05:55 WIB
Viral Broadcast Ahli Virus Soal Corona Covid-19, Fakta atau Hoax?
Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring dengan makin bertambahnya jumlah kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, bertambah pula informasi palsu alias hoax mengenai penyakit tersebut.

Salah satu informasi terbaru yang banyak beredar di Grup Whatsapp dengan isi pesan yang mengatasnamakan pakar virus atau virolog Moh Indro Cahyono. Dalam pesan tersebut berisi tentang proses penyebaran virus hingga penjelasan mengenai kemungkinan pasien positif untuk kembali terinfeksi virus corona

Namun, saat dikonfrimasi oleh Suara.com, Rabu (1/4/2020) Moh Indro Cahyono menyebut bahwa informasi tersebut hoax, bukan ia yang membuat dan menyebarkan.

COVID-19 mampu membajak sel inang untuk mereplikasi, menciptakan ribuan salinannya sendiri hingga sel inang kewalahan dan secara efektif membunuh dirinya sendiri [NIAID].
COVID-19 mampu membajak sel inang untuk mereplikasi, menciptakan ribuan salinannya sendiri hingga sel inang kewalahan dan secara efektif membunuh dirinya sendiri [NIAID].

"Itu hoax. Pesan ini Seolah-olah memberikan pesan positif padahal isinya sangat menyesatkan," ujar Indro kepada Suara.com.

Baca Juga: Sembuh dari Corona Covid-19, Pangeran Charles: Saya Beruntung

Ia mengatakan bahwa ini bukan kali pertama ada pihak yang menggunakan namanya untuk menyebarkan hoax. Namun, ia menanggapinya dengan santai.

"Biar saja dipakai buat hoax. Komen saya ada di postingan saya. Santai saja. Akan ada puluhan hoax lain yang akan muncul.  Ini baru permulaan. Semoga pembuat pesan hoax ini masuk neraka jahanam," ujar Indro menambahkan.

Berikut ini informasi hoaks tentang virus Corona Covid-19 yang banyak tersebar di WhatsApp Group:


*LITERASI COVID 19
Budayakan Baca sampai selesai,Berpikir Positif & Jangan Stress

Penjelasan Ilmiah terkait COVID 19

Baca Juga: Update Rapid Test di Jawa Barat, 409 Orang Positif Corona

                        *oleh
   dr. Moh. Indro Cahyono (ahli virus)*

1. Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup. Dia tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati. Namun ada catatannya. Kalao misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau luda) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Kalao baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Kalao sudah mengering ya sudah virusnya akan mati.
 
2. Virus ini tidak bisa hidup di udara. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja. Semua jenis virus. Mau virus flu, TB, paru, dll. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup tapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut. Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, asing, atau cairan cuka/asam.

3. Virus tidak bisa hidup di air panas, air asing, cuka, atau cairan asam Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll).

4. Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor.

5. Bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah Karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula. Anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus. Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Jangan ke RS yang sudah ditentukan karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah.

6. Jangan stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi Dengan itulah kita mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah.

7. Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks. Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja.

8. Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara.

9. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali. Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data bawah orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi.

Yang paling penting dengan adanya covid-19 ini semua orang jadi sadar sehat

Tumbuhkan rasa optomisme, dan pengetahuan tentang virus. Jangan buat asumsi salah-salah yang membuat kepanikan..

Semoga bermanfaat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI