Psikiater: Covid-19 Menjadi Tantangan Baru untuk Unit Psikiatri

Rabu, 01 April 2020 | 16:28 WIB
Psikiater: Covid-19 Menjadi Tantangan Baru untuk Unit Psikiatri
Perempuan positif corona kabur di Kebon Baru, tebet, Jakarta Selatan. (Dok.Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita paruh baya berinisial MP berstatus positif terinfeksi virus corona baru dikabarkan kabur dari rumahnya di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa (31/3/2020).

Setelah diperiksa, wanita tersebut diduga memiliki gangguan jiwa lantaran saat kabur, MP dilaporkan warga sekitar berteriak ingin pulang ke rumah menemui suami dan menyatakan dirinya sehat.

Menurut Camat Tebet, Dyan Airlangga, wanita 54 tahun tersebut diduga terinfeksi saat sedang memeriksakan diri terkait gangguan jiwa yang dialaminya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo beberapa waktu lalu.

"Jadi informasinya yang bersangkutan ini dia sedang berobat kejiwaan di RS Cipto, dapatnya (terinfeksi Covid-19) kemungkinan di sana ya," kata Dyan saat dihubungi, Selasa (31/3/2020).

Baca Juga: Dipasung Selama 4 tahun Orang dengan Gangguan Jiwa Ini Dibebaskan

Dilansir Medscape, Covid-19 memang menjadi tantangan baru bagi unit psikiatri rawat inap, sebab kemungkinan pandemi ini membuat beberapa pasien akut menjadi gelisah tidak kooperatif atau bahkan kejam.

Ilustrasi gangguan jiwa [shutterstock]
Ilustrasi gangguan jiwa [shutterstock]

Sementara banyak unit rumah sakit merawat pasien infeksi, masalah dengan psikiatri berbeda. Unit psikiatri tidak dibentuk untuk memiliki kontrol infeksi yang agresif, staf dan pasien biasanya tidak memakai alat pelindung.

Kasus ini pun pernah terjadi di UW Medical Center, Northwest di Seattle, di mana dua orang yang tinggal sekamar bersama 22 pasien lainnya di unit geropsikiatrik terinfeksi Covid-19.

"Kami mulai tindakan pencegahan untuk semua 22 pasien... Kami mebentuk protokol sendiri untuk setiap ruangan tentang mengenakan dan melepas alat pelindung diri. Kami melakukan percakapan dengan orang tua mereka," tutur Santiago Neme, MD, MPH, seorang dokter penyakit menular di rumah sakit ini.

Ia juga mengatakan para pasien dipindahkan dan kedua orang yang terinfeksi telah stabil. Mereka juga menguji pasien meski tidak ada gejala yang memprihatinkan.

Baca Juga: Terbukti Tak Ada Gangguan Jiwa, 3 Pentolan Sunda Empire Layak Dihukum

Langkah-langkah ini diperlukan untuk pengendalian infeksi, tetapi mereka tidak membantu untuk perawatan gangguan kejiwaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI