Berapa Jarak Aman Physical Distancing? Ahli Punya Pendapat Berbeda

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 31 Maret 2020 | 20:11 WIB
Berapa Jarak Aman Physical Distancing? Ahli Punya Pendapat Berbeda
Ilustrasi social distancing. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi corona yang menyerang masyarakat global membuat berbagai upaya pencegahan diterapkan. Salah satunya adalah social distancing, atau yang kini lebih ditekankan untuk disebut dengan physical distancing.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun meminta tiap orang untuk menjaga jarak sejauh kurang lebih 1-3 meter. Namun apakah itu adalah jarak aman untuk physical distancing?

Dilansir dari USA Today, Lydia Bourouiba, seorang profesor di MIT, telah meneliti dinamika pernapasan (batuk dan bersin, misalnya) selama bertahun-tahun di Laboratorium Transmisi Penyakit Dinamika Fluida dan menemukan pernafasan menyebabkan awan gas yang dapat berjalan hingga 27 kaki.

"Ada urgensi dalam merevisi pedoman yang saat ini diberikan oleh WHO dan CDC tentang perlunya peralatan pelindung, terutama untuk pekerja layanan kesehatan garis depan," kata Bourouiba.

Baca Juga: Darurat Corona, Jokowi Berikan Ini untuk Bumil, Anak Usia Dini dan Difabel

Ilustrasi Physical Distancing. [Shutterstock]
Ilustrasi Physical Distancing. [Shutterstock]

Namun Paul Pottinger, seorang profesor penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Washington punya pendapat berbeda.

"Bagi saya, pertanyaannya bukanlah seberapa jauh kuman dapat melakukan perjalanan, tetapi seberapa jauh mereka dapat melakukan perjalanan sebelum mereka tidak lagi menjadi ancaman," ujarnya.

"Semakin kecil partikel kuman, semakin rendah risiko bahwa mereka dapat menginfeksi seseorang yang akan menghirupnya atau membuat mereka tersangkut di hidung atau mulut mereka," tambahnya.

Menurutnya, ancaman terbesar dengan virus corona sebenarnya adalah ukuran tetesan yang lebih besar. Tetesan air liur, ingus, ludah adalah tetesan yang hampir terlihat seperti hujan ketika seseorang bersin.

Calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan pesawat di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (18/3).  [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]
Calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan pesawat di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (18/3). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]

"Biasanya, dalam jarak enam kaki atau lebih dengan seseorang bersin tetesan yang lebih besar dan lebih infeksius akan jatuh ke tanah. Di situlah aturan enam kaki berasal," jelasnya lagi.

Baca Juga: Jurus Jokowi Perbaiki Kesehatan dan Ekonomi RI Ditengah Pandemi Corona

Jika virus corona Covid-19 baru efektif dijauhi pada jarak hingga 27 kaki, seperti pendapat Bourouiba dalam penelitiannya, Pottinger mengatakan dia yakin harusnya lebih banyak orang yang terinfeksi dibanding sekarang.

"Dibutuhkan sejumlah partikel virus, kami menyebutnya 'virion,' atau virus individu, dibutuhkan sejumlah virus individu untuk benar-benar mendapatkan pijakan di dalam tubuh dan menyebabkan infeksi itu berlanjut," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI