Suara.com - Saat ini bilik disinfektan sangat banyak ditemui di kampung-kampung, perkantoran hingga kota untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Bilik disinfektan itu bertujuan membunuh virus yang menempel di tubuh manusia.
Tetapi, WHO Indonesia melalui akun Twitter resminya justru melarang semua orang untuk menyemprot disinfektan ke tubuh. Karena, disinfektan ini bisa berbahaya jika disemprotkan langsung ke tubuh manusia.
"#Indonesia, jangan menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat!," tulis WHO Indonesia.
Menurut WHO, menyemprot disinfektan, alkohol atau klorin ke tubuh seseorang tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh orang itu.
Baca Juga: Studi : Setelah Gejala Sembuh, Pasien COVID-19 Masih Bisa Menyebarkan Virus
Semprotan atau bilik disinfektan ini justru akan membahayakan mata dan mulut seseorang jika terpapar. Sehingga WHO menyarankan hanya menyemprotkan disinfektan ke permukaan padat atau benda-benda.
"Menyemprot bahan-bahan kimia seperti itu bisa membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir (contoh: mata, mulut). Ingat, alkohol dan klorin bisa berguna sebagai disinfektan pada permukaan. Namun harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya," jelas WHO.
Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito juga tidak sependapat dengan hal itu. Disinfektan yang disemprotkan langsung kulit dan tubuh manusia sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Penyemprotan disinfektan di ruang chamber atau langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasi karena bahaya bagi kulit mulut dan mata timbulkan iritasi," ujar Prof. Wiku di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020).
Sebenarnya, cairan disinfektan memang efektif untuk membunuh kuman dan virus penyebab penyakit. Tetapi dilansir oleh Hello Sehat, cairan disinfektan mengandung senyawa kimia yang cukup kuat dan bisa menyebabkan efek samping pada kesehatan.
Baca Juga: Tutup Usia, Mantan Menperindag Bob Hasan Derita Kanker Paru-Paru Stadium 4
Penggunaan cairan disinfektan bisa menyebabkan keracunan pada anak-anak dan orang dewasa. Bahkan cairan disinfektan bisa menyebabkan asma bila digunakan jangka panjang dan dihirup lama.