Studi Baru: Pasien Sembuh Corona Tetap Harus Dikarantina 2 Minggu

Selasa, 31 Maret 2020 | 09:00 WIB
Studi Baru: Pasien Sembuh Corona Tetap Harus Dikarantina 2 Minggu
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru atau SARS-CoV-2 dapat menyebar, bahkan setelah gejala panyakit hilang.

Peneliti mengatakan beberapa pasien yang tidak memiliki gejala atau asimtomatik masih dapat menularkan infeksi.

Itulah sebabnya pakar menyarankan orang yang telah sembuh juga harus tetap dikarantina selama beberapa waktu sebelum benar-benar bebas.

Dilansir The Health Site, penelitian ini dilakukan terhadap beberapa sampel swab pasien di Rumah Sakit Umum PLA China di Beijing yang telah dipulangkan setelah pulih dan dinyatakan negatif oleh dokter.

Baca Juga: Pangeran Charles Dikabarkan Sembuh dari Corona, Warganet: Yang Bener?

Mereka menderita infeksi ringan dan memiliki gejala primer, seperti demam, batuk, nyeri di tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

Ilustrasi karantina. [Shutterstock]
Ilustrasi karantina. [Shutterstock]

Peneliti pun menggunakan dua uji berantai polymerase chain reaction (PCR) untuk mengevaluasi sampel.

Ternyata mereka menemukan setengah dari pasien masih membawa virus, bahkan setelah gejala selesai.

Mereka pun menyarankan pada pasien bergejala ringan untuk melakukan karantina kembali selama dua minggu di rumah untuk menghindari penularan pada orang lain.

Menurut dokter Lokesh Sharma dari departemen kedokteran Yale School of Medicine, infeksi yang lebih parah mungkin memerlukan waktu karantina yang lebih lama.

Baca Juga: Dokter China Sebut 10 Persen Pasien Covid-19 yang Sembuh Kembali Positif

Temuan dari penelitian ini terbit dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, pada Jumat (27/3/2020) kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI