Lockdown karena Corona, Italia Batasi Penjualan Masker untuk Warga

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 31 Maret 2020 | 06:00 WIB
Lockdown karena Corona, Italia Batasi Penjualan Masker untuk Warga
Suasana Colosseum di Kota Roma, Italia di tengah mewabahnya virus corona yang menewaskan ribuan warga di negara itu. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lockdown karena Corona, Italia Batasi Penjualan Masker untuk Warga

Penerapan lockdown alias karantina total karena virus Corona Covid-19 di Italia turut memengaruhi diaspora Indonesia yang tinggal di sana.

Informasi dari Esti Andayani, Duta Besar Republik Indonesia untuk Italia, menyebut salah satu dampaknya adalah pembelian masker yang terbatas untuk warga. Dikatakan Esti, warga hanya boleh membeli 2-5 masker perhari untuk satu orang.

"Untuk masker, (stoknya) terbatas, sehingga dibuat aturan setiap orang hanya boleh membeli 2-5 lembar per hari dengan harga normal," ujar Dubes Esti saat ditanya mengenai situasi terkini di Italia melalui pesan singkat, dilansir Antara, Selasa (31/3/2020).

Baca Juga: Viral Tutorial Buat Masker Kain Berfilter, yang Nonton Sampai 1 Juta Lebih!

Meskipun stok masker terbatas, ia menjelaskan persediaan makanan dan barang kebutuhan lain masih mencukupi.

"Selama lockdown, belum terdengar food supplies atau barang kebutuhan lain yang langka," terang dia.

Pemerintah Italia menutup seluruh wilayahnya sejak 10 Maret sampai 3 April demi menekan penyebaran virus corona Covid-19. Pasalnya, jumlah pasien positif Covid-19 di Italia terus meningkat mencapai 97.689 jiwa.

Dari jumlah itu, 10.779 pasien meninggal dunia dan 13.030 lainnya dinyatakan sembuh.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berkedudukan di Roma mencatat ada sekitar 3.130 warga negara Indonesia di Italia. Dari jumlah itu, kurang lebih 1.239 di antaranya berada di Italia utara, wilayah yang jadi salah satu pusat penyebaran virus.

Baca Juga: Bikin Geram, Mengaku Masker Disumbangkan Tapi Dijual Kembali Harga Mahal

Sejauh ini, Dubes Esti memastikan belum ada warga negara Indonesia dengan status penduduk yang positif Covid-19.

Walaupun demikian, per 29 Maret, Kementerian Luar Negeri RI menyebut empat warga negara Indonesia, yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) Costa Luminosa, dinyatakan positif tertular virus tersebut.

Empat ABK itu dalam kondisi stabil masih menjalani perawatan di rumah sakit di Italia, demikian keterangan dari Kemlu RI lewat infografis yang disiarkan di media sosial Twitter.

Pendeta membacakan doa saat upacara pemakaman warga yang meninggal di pemakaman Grassobbio, Lombardia, Italia, Selasa (24/3).  [Piero CRUCIATTI / AFP]
Pendeta membacakan doa saat upacara pemakaman warga yang meninggal di pemakaman Grassobbio, Lombardia, Italia, Selasa (24/3). [Piero CRUCIATTI / AFP]

Di samping awak kapal, lima biarawati asal Indonesia juga dinyatakan positif Covid-19, demikian keterangan Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Agus Sriyono, saat dihubungi dari Jakarta melalui telepon, Senin (30/3).

Lima biarawati itu tinggal di luar Kota Vatikan, terang Dubes Agus. Tiga di antaranya menghuni biara atau rumah yang sama di Brescia, Lombardy, satu di Milan, Lombardy, dan satu lainnya di Ariano Irpino, Avellino, Campania, ujar dia menjelaskan.

Menurut Dubes Agus, lima biarawati itu dalam kondisi stabil dan masih menjalani karantina di rumah atau biara masing-masing, ujar Agus.

KBRI untuk Takhta Suci Vatikan mencatat ada sekitar 1.620 biarawan dan biarawati asal Indonesia yang berada di seluruh wilayah Italia. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI