Suara.com - Dokter di China melaporkan sekitar 10 persen pasien virus corona Covid-19 yang telah sembuh kembali positif terinfeksi virus tersebut.
Meski demikian, dokter belum mengetahui dengan jelas mengapa mereka bisa kembali tertular untuk kedua kalinya.
Dilaporkan Fox News dari South China Morning Post, Tongji Hospital yang menemukan kasus Covid-19 pertama kali mengonfirmasi bahwa lima dari 145 pasien atau sekitar tiga persen pasien yang telah sembuh, diites kembali dan dinyatakan positif dalam tes asam nukleat.
"Sejauh ini belum ada bukti yang bisa mengungkapkan mengapa mereka kembali tertular," kata Wang Wei, presiden dari rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Nasib Sopir Bus di Tengah Wabah Covid-19
Ia menambahkan ada lima pasien lagi yang kembali positif namun tidak menampakkan gejala apapun, serta tak ada kontak dekat dengan yang sedang terinfeksi.
Akan tetapi menurutnya ini hanyalah 'contoh kecil' dan tidak cukup untuk menjadi kesimpulan. "Kami membutuhkan studi epidemiologis dalam skala besar untuk menuntun pengawasan penyakit ini," kata Wang.
Sementara itu, lokasi karantina lain di Wuhan juga melihat sekitar 5 sampai 10 persen dari pasien yang sembuh kembali positif.
Penemuan ini dilaporkan oleh redaksi kesehatan situs Life Times yang berafiliasi dengan koran pemerintah People's Daily.
Studi dari pelbagai otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang mengecek konsep pengobatan lewat plasma seseorang yang telah terkena virus, lalu menyuntikkan antibodi tersebut ke pasien yang masih sakit untuk menstimulasi sistem imun mereka.
Baca Juga: Survei Sebut Vegan Punya Kehidupan Seks yang Lebih Menggairahkan