Sementara pada tubuh yang menderita infeksi, Aswin menjelaskan peran modulasi echinacea lebih ke arah untuk menghambat pembentukan IL-6, sehingga jumlah sitokin pro-inflamasi dapat dikurangi.
"Apabila jumlah sitokin pro-inflamasi tidak dibatasi maka komplikasi yang terjadi dapat berupa badai sitokin yang dapat berakibat fatal," tambahnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Aswin menyimpulkan bahwa bunga echinacea aman digunakan dan tidak dikontraindikasikan untuk kasus infeksi salah satunya Covid-19.
Di dunia barat, bunga berwarna ungu yang masuk famili kenikir tersebut telah ratusan tahun dipercaya mampu memelihara kesehatan, meningkatkan kekebalan tubuh, meredakan nyeri dan mengurangi gejala common cold (selesma) dan flu.
Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua Atasi Kecanduan Gadget pada Anak
"Belum ada studi tentang hubungan antara Covid-19 dengan konsumsi echinacea dan propolis, maka penarikan kesimpulan tentang kontra-indikasi Covid-19 yang terlalu dini. Oversimplifikasi dan jump to conclusion perlu dihindari," tambah Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si.