Suara.com - Ratusan warga New York City meninggal dunia karena virus corona Covid-19. Per Minggu (29/3/2020) pagi, total kematian di kota mencapai 776 orang.
Queens, salah satu kota di New York City yang paling terdampak wabah virus corona Covid-19. Berdasarkan laporan, ada lebih dari 10 ribu kasus corona Covid-19 di kota itu.
Setelah Queens, Brooklyn menyusul di posisi kedua dengan kasus corona Covid-19 sebanyak lebih dari 8 ribu orang. Lalu, kota Bronx sebanyak 6 ribu, Manhattan lebih dari 5 ribu dan State Island hampir 2 ribu orang.
Hitungan selama kurang dari 7 jam, yakni pukul 9.30 pagi hingga 4.15 sore waktu setempat pada Minggu (29/3/2020), sebanyak 98 orang di New York meninggal dunia karena virus corona Covid-19.
Baca Juga: Jaga Kebersihan, Virus Corona Covid-19 Bisa Bertahan di Sepatu 5 Hari
Artinya, virus corona Covid-19 ini cukup mematikan dan sudah lebih dari 33 ribu orang telah terinfeksi penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini.
Walikota de Blasio pun memperingatkan bahwa kota itu akan berada dalam gelombang virus corona Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan.
"Kami akan melalui perjalanan yang sangat sulit," kata walikota pada konferensi pers dikutip dari New York Post.
Menurut Walikota de Blasio, kasus corona Covid-19 akan menjadi lebih buruk pada April 2020. Ia pun khawatir kasus corona Covid-19 akan berkelanjutan dan jauh lebih buruk pada Mei 2020.
"Kita akan mengahadapi situasi ini selama berminggu-minggu," ujarnya.
Baca Juga: Positif Virus Corona Covid-19. Gejala Pria Ini Tidak Bisa Mencium Bau Jeruk
Karena itu, para pejabat berusaha mempertimbangkan untuk memperpanjang penutupan bisnis dan wajib hingga 15 April 2020 demi mencegah penularan virus corona Covid-19 yang meluas.
Beberapa jam kemudian, Presiden Trump juga memperpanjang pedoman jarak sosial untuk mencegah penularan virus corona Covid-19 sampai 30 April 2020.