Suara.com - Penyakit seperti Covid-19 dan influenza dapat berakibat fatal karena reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh yang disebut badai sitokin.
Badai sitokin adalah komplikasi umum yang tidak hanya terjadi pada pasien Covid-19 dan flu, tetapi juga penyakit pernapasan lainnya yang disebabkan oleh virus corona seperti SARS dan MERS.
Mereka juga berhubungan dengan penyakit non-infeksi seperti multiple sclerosis dan pankreatitis, demikian dilansir dari New Scientist.
Badai sitokin mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang memiliki reaksi parah terhadap virus corona, sementara yang lain hanya mengalami gejala ringan.
Baca Juga: Sebelas Pasien Corona Covid-19 Pulih dengan Obat Hepatitis C
Mereka juga bisa menjadi alasan mengapa orang yang lebih muda tidak begitu terpengaruh, sebab sistem kekebalan tubuh mereka masih kuat sehingga menghasilkan tingkat sitokin penggerak peradangan yang lebih rendah.
Sitokin adalah protein kecil yang dilepaskan oleh banyak sel berbeda di dalam tubuh, termasuk di dalam sistem kekebalan tubuh tempat mereka mengkoordinasikan respons tubuh melawan infeksi dan memicu peradangan. Nama 'sitokin' berasal dari kata Yunani untuk sel (cyto) dan gerakan (kinos).
Terkadang respons tubuh terhadap infeksi bisa menjadi overdrive. Sebagai contoh, ketika SARS -CoV-2 (virus di belakang pandemi corona Covid-19) memasuki paru-paru, ia memicu respons kekebalan, menarik sel-sel kekebalan ke wilayah tersebut untuk menyerang virus, yang mengakibatkan peradangan lokal.
Tetapi pada beberapa pasien, tingkat sitokin yang berlebihan atau tidak terkontrol dilepaskan yang kemudian mengaktifkan lebih banyak sel imun, yang menghasilkan hiperinflamasi. Inilah yang disebut badai sitokin, merupakan kondisi serius yang dapat membahayakan atau bahkan membunuh pasien.
Gejala utama dari badai sitokin sendiri adalah demam tinggi, pembengkakan dan kemerahan, kelelahan ekstrem dan mual.
Baca Juga: WHO Pilih Malaysia sebagai Negara Pertama yang Menguji Obat Corona Covid-19
Dikutip dari Vox, studi-studi penting yang muncul dari China menunjukkan bahwa bagi banyak pasien yang meninggal karena Covid-19, itu mungkin dikarenakan badai sitokin, bukan virus.
Selama badai sitokin, respons imun yang berlebihan merusak jaringan paru-paru yang sehat, menyebabkan gangguan pernapasan akut dan kegagalan multi-organ. Jika tidak diobati, sindrom badai sitokin biasanya berakibat fatal.