838 Meninggal karena Virus Corona dalam Sehari, Spanyol Rumahkan Pekerja

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 30 Maret 2020 | 05:57 WIB
838 Meninggal karena Virus Corona dalam Sehari, Spanyol Rumahkan Pekerja
Para petugas medis keluar dari sebuah rumah sakit di Burgos, Spanyol dan diberi semangat oleh orang-orang di tengah wabah virus corona yang melanda. (Foto: AFP / Cesar Manso)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 838 Meninggal karena Virus Corona dalam Sehari, Spanyol Rumahkan Pekerja

Pemerintah Spanyol merumahkan pekerja setelah angka kematian karena virus Corona Covid-19 terus melonjak.

Data terbaru menyebut ada 838 orang meninggal karena virus Corona Covid-19 dalam sehari, menjadikan total kematian mencapai 6.528.

Perdana Menteri Pedro Sanchez, dalam pidato yang disiarkan televisi, mengumumkan bahwa semua pekerja yang tidak penting harus tinggal di rumah selama dua pekan. Itu adalah kebijakan terbaru pemerintah dalam perang melawan virus corona.

Baca Juga: Dokter Spanyol Harus Pilih Pasien yang Diselamatkan dan Dibiarkan Meninggal

Dia mengatakan para pekerja akan menerima gaji seperti biasa tetapi harus mengganti waktu yang hilang di kemudian hari. Tindakan itu akan berlangsung dari 30 Maret hingga 9 April.

Serikat pekerja menyambut baik langkah-langkah tersebut, sementara itu kelompok bisnis CEOE dan CEPYME mengatakan untuk sementara mereka akan mematuhi aturan baru itu.

"itu akan memberikan dampak besar yang belum pernah terjadi sebelumnya pada ekonomi Spanyol, terutama di sektor-sektor seperti industri," kata mereka.

"Perlambatan dapat menyebabkan krisis ekonomi yang lebih dalam yang dapat berubah menjadi krisis sosial," mereka memperingatkan dalam sebuah pernyataan.

Penderita COVID-19 dilarikan ke sebuah rumah sakit di Madrid, Spanyol. [AFP]
Penderita COVID-19 dilarikan ke sebuah rumah sakit di Madrid, Spanyol. [AFP]

Di Madrid, kicau burung meredam lalu lintas di jalan-jalan sepi pada Minggu pagi ketika polisi memperkuat patroli, menghentikan bus dan mobil untuk memeriksa penumpang yang memiliki alasan untuk keluar dari rumah mereka.

Baca Juga: Korban Virus Corona di Spanyol Melonjak, Lionel Messi Cs Tolak Potong Gaji

Sekolah, bar, restoran, dan toko-toko yang menjual barang-barang yang tidak penting telah ditutup sejak 14 Maret dan sebagian besar penduduknya diminta tinggal di dalam rumah saat Spanyol mencoba untuk mengendalikan penyebaran virus itu.

Saat ini, Spanyol menjadi negara kedua dengan jumlah kematian tertinggi setelah Italia. Negara itu juga melaporkan peningkatan infeksi corona menjadi 78.797 kasus dari 72.248 kasus sehari sebelumnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI