Populer: Covid-19 Bisa Rusak Jantung, Dokter Kritik Bilik Disinfektan

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 29 Maret 2020 | 20:30 WIB
Populer: Covid-19 Bisa Rusak Jantung, Dokter Kritik Bilik Disinfektan
Bilik kabut disinfektan di Kantor Gubernur DIY, Jumat (27/3/2020). [Suarajogja.id / Putu Ayu Palupi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona penyebab sakit Covid-19 menyerang saluran pernafasan manusia. Tapi ternyata selain paru-paru, penyakit itu juga disebut-sebut dapat menggangu organ vital lainnya yaitu jantung. 

Di sisi lain, seorang pakar kesehatan Tanah Air secara gamblang menolak keberadaan bilik disinfektan yang secara brutal menyemprot manusia dengan cairan-cairan kimia. Apa katanya?

Berita mengenai bahayanya Covid-19 pada jantung serta bilik disinfektan masuk dalam daftar berita kanal Health paling populer di Suara.com berikut ini.

1. Tak Cuma Paru-Paru, Virus Corona Covid-19 Berpotensi Merusak Jantung!

Baca Juga: Hits: Meghan Markle Bikin Tetangga Tertekan, Emak-emak Viral Main Tik Tok

Ilustrasi dada berdebar, serangan jantung. (Shutterstock)
Ilustrasi dada berdebar, serangan jantung. (Shutterstock)

Kasus kematian akibat virus corona Covid-19 semakin meningkat secara global. Virus corona Covid-19 ini sangat rentan pada orang lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit pernapasan.

Karena, virus corona Covid-19 menyerang pernapasan manusia, yakni paru-paru lalu merusak jantung. Sehingga orang dengan penyakit jantung pun termasuk yang paling berisiko.

Baca selengkapnya

2. Dokter Kritisi Pembuatan Bilik Disinfektan: Bukan Untuk Tubuh Manusia!

UGM membuat bilik disinfektan untuk cegah penyebaran Covid-19. Nama bilik ini terdapat inisial D yang didedikasikan untuk Guru Besar UGM yang baru saja meninggal akibat Covid-19, Kamis (26/3/2020). [ist]
UGM membuat bilik disinfektan untuk cegah penyebaran Covid-19. Nama bilik ini terdapat inisial D yang didedikasikan untuk Guru Besar UGM yang baru saja meninggal akibat Covid-19, Kamis (26/3/2020). [ist]

Cairan disinfektan dipercaya dapat mencegah dan membunuh penyebaran virus corona penyebab sakit Covid-19. Bahkan saat pemerintah memulangkan WNI dari Wuhan pada Januari lalu, cairan disinfektan itu langsung disemprotkan ke tubuh para WNI yang baru turun dari pesawat.

Baca Juga: Restoran Masakan Padang Beri Nasi Bungkus untuk Driver Ojol, Ini Syaratnya

Namun ternyata, tindakan tersebut justru dianggap berbahaya.

Baca selengkapnya

3. Kasus Langka, Seorang Bayi Meninggal Dunia Karena Virus Corona Covid-19

Ilustrasi bayi sakit (Pexels)
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)

Seorang bayi di Illinois Amerika Serikat dinyatakan meninggal dunia karena infeksi virus corona Covid-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Illinois pada Sabtu, 28 Maret kemarin, JB Pritzker.

Selama melakukan konferensi pers, Pritzker sempat mengatakan "seorang bayi" menjadi salah satu pasien meninggal dunia terkait infeksi virus corona selama 24 jam terakhir.

Baca selengkapnya

4. Jaga Kebersihan, Virus Corona Covid-19 Bisa Bertahan di Sepatu 5 Hari

Ilustrasi pria memakai sepatu (shutterstock)
Ilustrasi pria memakai sepatu (shutterstock)

Para ahli kesehatan telah mengatakan bahwa virus corona Covid-19 bisa bertahan di permukaan benda hingga plastik. Karena itu, kita perlu menjaga kebersihan diri sendiri dan benda-benda di rumah selama mengisolasi diri sendiri.

Selain itu, kita juga perlu memperhatikan sepatu dan sandal setelah berpergian. Karena, ternyata virus corona Covid-19 juga bisa bertahan di sepatu.

Baca selengkapnya

5. Sebelas Pasien Corona Covid-19 Pulih dengan Obat Hepatitis C

Avigan dan Klorokuin disebut efektif mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. (Shutterstock)
Avigan dan Klorokuin disebut efektif mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. (Shutterstock)

Sebuah obat yang digunakan untuk mengobati hepatitis C, dilaporkan aman untuk digunakan pada pasien corona covid-19 dan dapat membantu mereka untuk pulih, menurut sebuah penelitian.

Obat danoprevir, yang dijual dengan nama dagang Ganovo, diberikan kepada 11 orang pasien Covid-19 dengan keparahan 'sedang'.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI