"Karena itu hasilnya agak tidak dapat diandalkan dan sulit untuk ditafsirkan. Sementara obat ini bisa bermanfaat, uji coba acak yang tepat diperlukan," jelasnya.
Obat lain yang diuji coba pada pasien corona Covid-19 termasuk favipiravir obat flu Jepang, obat Ebola yang disebut remdesivir dan obat penekan HIV lopinavir/ritonavir.
Salah satu obat potensial telah disebut-sebut dalam bentuk obat anti-malaria, yakni klorokuin, yang juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan lupus.
Baca Juga: Update Corona di Jogja: PDP Bertambah Jadi 175 Orang