Sebelas Pasien Corona Covid-19 Pulih dengan Obat Hepatitis C

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 29 Maret 2020 | 18:02 WIB
Sebelas Pasien Corona Covid-19 Pulih dengan Obat Hepatitis C
Avigan dan Klorokuin disebut efektif mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah obat yang digunakan untuk mengobati hepatitis C, dilaporkan aman untuk digunakan pada pasien corona covid-19 dan dapat membantu mereka untuk pulih, menurut sebuah penelitian.

Obat danoprevir, yang dijual dengan nama dagang Ganovo, diberikan kepada 11 orang pasien Covid-19 dengan keparahan 'sedang'.

Seperti dilansir dari Daily Mail, mereka memberi 11 pasien kombinasi danoprevir dan ritonavir selama empat hingga 12 hari.

Para ilmuwan menemukan itu aman dan tidak menyebabkan efek samping yang parah, meningkatkan prospeknya sebagai 'pilihan terapi yang menjanjikan', kata mereka.

Baca Juga: Update Corona di Jogja: PDP Bertambah Jadi 175 Orang

Semua dari mereka pulih dan membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menghasilkan hasil tes negatif. Mereka dikeluarkan dari rumah sakit setelah suhu tubuh kembali normal, pernapasan membaik, paru-paru tampak lebih sehat dalam pemindaian dan dites negatif dua kali.

Para peneliti, yang dipimpin oleh Dr. Jinzi Wu, CEO Ascletis Pharmaceuticals, yang memproduksi obat tersebut, mengatakan, "Temuan kami menunjukkan bahwa menggunakan kembali danoprevir untuk Covid-19 adalah pilihan terapi yang menjanjikan."

Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Meski menunjukkan pemulihan, sayangnya temuan ini belum bisa disimpulkan sebagai pengobatan yang efektif untuk pasien corona Covid-19.

Para peneliti dari perusahaan bioteknologi China dan sebuah rumah sakit di Jiangxi, menerbitkan hasil uji coba ini tanpa ditinjau oleh ilmuwan lain.

Pun studi ini tidak melihat seberapa baik obat itu bekerja, atau membandingkannya dengan perawatan lain, tetapi menilai apakah obat itu aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: WHO Pilih Malaysia sebagai Negara Pertama yang Menguji Obat Corona Covid-19

Profesor Stephen Evans, seorang ahli statistik di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan ini adalah studi non-acak yang tidak terkontrol dan lemah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI