Kasus Menurun Drastis, Ini Kunci Korea Selatan Mengatasi Pandemi Corona

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 29 Maret 2020 | 15:35 WIB
Kasus Menurun Drastis, Ini Kunci Korea Selatan Mengatasi Pandemi Corona
Kim Woo-Ju, ahli penyakit menular di Korea Univesity College of Medicine. (YouTube/Asian Boss)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di bulan Februari 2020, Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan kasus virus corona baru atau Covid-19 terbanyak. Pada akhir Februari dan awal Maret, jumlah infeksi virus corona baru di negara itu meledak, dari yang semula hanya beberapa lusin menjadi ribuan.

Namun selanjutnya, seperti dikutip dari cuitan Scott Gottlieb, mantan komisioner Food and Drug Administration, "Korea Selatan menunjukkan Covid-19 dapat dikalahkan dengan kesehatan masyarakat yang cerdas dan agresif."

Sebab dalam hitungan minggu setelah jumlah infeksi meledak, kasus corona Covid-19 di sana menurun tajam. Diketahui pada puncaknya, para pekerja medis mengidentifikasi 909 kasus baru dalam satu hari di 29 Februari.

Namun kini, saat Italia masih mencatat beberapa ratus kematian setiap hari, Korea Selatan tidak memiliki lebih dari delapan dalam sehari.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan dan Pejabat Tinggi Sumbangkan Gaji demi Lawan Corona

Korea Selatan dipuji atas respons cepat menangani dan melakukan tes corona. Dilaporkan Korea Selatan melakukan 15.000 tes setiap hari, total sudah 338.000 tes yang dilakukan sampai 23 Maret.

Bagaimana Korea Selatan dapat dengan begitu baik mengatasi pandemi corona?

Kim Woo-Ju, ahli penyakit menular di Korea Univesity College of Medicine. (YouTube/Asian Boss)
Kim Woo-Ju, ahli penyakit menular di Korea Univesity College of Medicine. (YouTube/Asian Boss)

Dalam salah satu video yang diunggah channel Asian Boss di YouTube pada Sabtu (28/03/2020), seorang ahli penyakit menular asal Korea Selatan menjabarkan alasannya.

Kim Woo-Ju, profesor di departemen penyakit menular di Korea Univesity College of Medicine menyebut kesigapan itu tak terlepas dari pengalaman Korea Selatan melawan wabah.

Korea Selatan sudah pernah melewati flu babi di 2009 dan MERS di 2005, sehingga banyak masyarakat di sana yang sudah teredukasi. Mereka sadar untuk memakai masker dan mencuci tangan rutin untuk mencegah infeksi.

Baca Juga: Korea Selatan Mengerahkan Robot untuk Membantu Tangani Corona


"Saat menjadi kepala penanganan MERS, kami menyadari tidak dapat mengembangkan obat-obatan atau vaksin segera, tapi kita bisa membuat tes kit menggunakan PCR (Polymerase chain reaction) yang mana merupakan metode yang sangat efektif untuk mendiagnosa," ujar Kim Woo-Ju.

Dengan cara ini, petugas medis pun dapat mengetes masyarakat dan mengarantina mereka jika diperlukan. Itulah inti pencegahan yang dilakukan Korea Selatan, demikian ujar pria yang sudah 30 tahun menangani berbagai wabah penyakit menular, mulai dari flu babi, SARS, MERS hingga Ebola.

Selain itu, semenjak flu babi di 2015, pemerintah Korea Selatan menggelontorkan banyak investasi untuk penelitian serta pengembangan PCR test kit.

Perusahaan-perusahaan pembuat tes kit pun sadar ini akan menghasilkan banyak uang, sehingga tidak segan banyak berinvestasi di bagian reseach and development.

Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Meski sekarang Korea Selatan mengontrol situasi pandemi corona lebih baik daripada negara lain, ini belum merupakan akhir. Sebab menurut Kim Woo-Ju, masih ada risiko gelombang kasus infeksi selanjutnya.

Ia pun berpesan pada orang muda, di usia 20an hingga 30an yang mungkin tidak khawatir terinfeksi. Tapi perlu digarisbawahi jika orang dapat menyebarkan virus itu ke anggota keluarga yang lebih tua.

Ini bahaya dan fatal untuk mereka. Sehingga harus cuci tangan dengan benar, pakai masker dan selalu jaga kontak fisik.

"Anda perlu menjaga kesehatan sebaik menjaga keluarga. Itulah cara Anda dapat membantu mengakhiri pandemi corona yang sedang kita hadapi. Dengan demikian, setiap individu akan berkontribusi dalam mengakhiri wabah," pesan Kim Woo-Ju.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI