Suara.com - Dokter Meninggal Lagi karena Corona, Beda Guna Disinfektan dan Antiseptik
Kabar duka bagi tenaga kesehatan, dua orang dokter meninggal diketahui karena virus Corona Covid-19 yang tengah mewabah di Indonesia. PB IDI pun mengucapkan belasungkawa.
Ada pula penjelasan tentang perbedaan penggunaan disinfektan dan antiseptik untuk mencegah virus Corona Covid-19. Apa bedanya?
Simak berita kesehatan menarik lainnya hari ini, Jumat (27/3/2020).
Baca Juga: Modal 1,5 Juta, Warga di Sleman Buat Gerbang Disinfektan Secara Mandiri
1. Kabar Duka, Dua Dokter Meninggal Akibat Virus Corona Covid-19
Dua orang tenaga medis kembali gugur saat berjuang menangani pasien dengan virus corona atau Covid-19. Kabar duka tersebut diunggah lewat akun Twitter resmi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
"Turut berduka cita yang amat mendalam atas wafatnya, dr Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo, dan dr Exsenveny Lolapua.,M.KEs," demikian bunyi ucapan itu sambil menyertakan foto hitam putih dari keduanya.
2. Jangan Salah Pakai, Antiseptik dan Disinfektan Kegunaannya Beda!
Baca Juga: Populer! Pangeran Harry Peluk Mantan, Virus Corona Menular Lewat Makanan?
Sejak wabah corona baru merebak, pakar kesehatan menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan tubuh serta benda-benda di sekitarnya.
Mereka juga menyarankan untuk mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan antiseptik serta menggunakan disinfektan untuk menghilangkan kuman yang menempel di permukaan benda.
3. Ilmuwan Sebut Obat Diabetes dan Hipertensi dapat Atasi Covid-19
Secara global, virus corona baru telah menginfeksi 536.095 ribu dan menyebabkan 24.520 kasus kematian, per-Jumat (27/3/2020) malam. Sedangkan di Indonesia sudah terdeteksi 1.046 orang dinyatakan positif, di hari yang sama.
Meski kasus semakin meningkat, hingga kini belum ada vaksin maupun obat untuk Covid-19.
4. Pandemi Virus Corona Bisa Sebabkan Anak Stres, Kenali Tanda-tandanya!
Pandemi Virus Corona Bisa Sebabkan Anak Stres, Kenali Tanda-tandanya!
Masifnya pemberitaan mengenai penyebaran virus corona, ditambah pembatasan aktivitas di luar rumah bisa berdampak pada kesehatan mental anak-anak.
5. Sembari Menunggu Vaksin, Terapi Ini diklaim Efektif Untuk Pasien Corona
Sejumlah ilmuwan di seluruh dunia kini tengah berlomba untuk mengembangkan perawatan dan vaksin untuk virus corona atau Covid-19. Namun, proses itu tentu membutuhkan sejumlah pengujian serta uji klinis sebelum bisa diproduksi secara massal.
Meski pembuatan vaksin mungkin akan memakan waktu antara 12 dan 18 bulan agar terbukti aman, efektif dan diproduksi secara massal, perawatan efektif lainnya dapat muncul lebih cepat.