Ilmuwan Sebut Obat Diabetes dan Hipertensi dapat Atasi Covid-19

Jum'at, 27 Maret 2020 | 19:20 WIB
Ilmuwan Sebut Obat Diabetes dan Hipertensi dapat Atasi Covid-19
ilustrasi obat-obatan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Secara global, virus corona baru telah menginfeksi 536.095 ribu dan menyebabkan 24.520 kasus kematian, per-Jumat (27/3/2020) malam. Sedangkan di Indonesia sudah terdeteksi 1.046 orang dinyatakan positif, di hari yang sama.

Meski kasus semakin meningkat, hingga kini belum ada vaksin maupun obat untuk Covid-19.

Oleh sebabnya, sejumlah besar perusahaan farmasi, badan penelitian dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja keras untuk menemukan obat-obatan dan vaksin untuk menjinakkan virus.

Selagi menunggu beberapa vaksin yang tengah dikembangkan, WHO telah meluncurkan uji coba 'Solidaritas', sebuah inisiatif untuk mengetahui obat yang ada, yang digunakan untuk mengobati penyakit lain, dapat digunakan pada Covid-19.

Baca Juga: Profesor Nidom Klaim 2 Pekan Lagi Selesaikan Obat Virus Corona Covid-19

The Health Site melaporkan obat-obatan yang sedang dipertimbangkan WHO termasuk remdesivir, klorokuin dan hidroksi klorokuin, lopinavir dan ritonavir, kombinasi dua obat HIV, dan kombinasi lopinavir, ritonavir dan interferon-beta. Obat ini dapat menjinakkan virus dan mengatur peradangan.

Iustrasi diabetes (Shutterstock)

Di sisi lain, salah satu tim internasional, termasuk ilmuwan asal India, telah mengidentifikasi 69 obat dan senyawa eksperimental yang mungkin efektif dalam mengatasi Covid-19.

Obat tersebut termasuk yang saat ini digunakan untuk diabetes tipe II, kanker dan hipertensi.

Untuk penelitian ini, para peneliti mempelajari protein manusia yang berinteraksi dengan protein virus SARS-CoV-2. Mereka menemukan bahwa ada 332 protein manusia yang berhubungan dengan jaringan protein virus itu.

Menurut para peneliti, ini adalah protein yang diandalkan oleh virus corona baru untuk memproduksi dan menginfeksi manusia.

Baca Juga: Masih Genting Wabah Corona, India Putuskan Hentikan Ekspor Obat Malaria

Lebih lanjut para ahli menjelaskan beberapa protein virus mampu berinteraksi dengan hampir 12 protein sel manusia, sementara sisanya terbatas dengan satu sel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI