Inspiratif! Lelaki Ini Cetak Masker untuk Tenaga Medis Pakai Printer 3D

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 27 Maret 2020 | 16:35 WIB
Inspiratif! Lelaki Ini Cetak Masker untuk Tenaga Medis Pakai Printer 3D
Ilustrasi masker dibuat dengan printer 3D. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inspiratif! Lelaki Ini Cetak Masker untuk Tenaga Medis Pakai Printer 3D

Kelangkaan masker dan alat pelindung diri juga terjadi di Amerika Serikat, di mana kasus virus Corona Covid-19 sedang mengalami peningkatan.

Menyadari masalah ini, Jeremy Filko, seorang warga Virginia, AS, memiliki solusi inspiratif. Ia membuat masker pelindung untuk para tenaga medis menggunakan mesin cetak tiga dimensi atau 3D printer.

Yang lebih hebat, Jeremy bersedia membagikan masker tersebut secara sukarela. Dia tidak memungut biaya kepada para petugas medis dan petugas tanggap darurat pertama yang menerimanya, bahkan ia pun menanggung biaya pengirimannya.

Baca Juga: Dukung Tenaga Medis Lawan Virus Corona, Sharp Donasikan Masker N-95

Dilansir VOA Indonesia, Filko melakukan ini lantaran pasokan masker jenis N95 yang digunakan para tenaga medis sedang mengalami kekurangan.

Akibatnya petugas medis terpaksa menggunakan masker tersebut berulang kali. Padahal, masker seperti itu hanya bisa dipakai sekali.

Filko mengatakan, 114 orang lainnya di seluruh Amerika yang memiliki 3D printer telah mengikuti jejaknya untuk membuat masker tersebut.

Sebelumnya, pakar penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci memperingatkan wabah virus corona yang sedang dialami dunia mungkin merupakan kejadian berulang dan dapat muncul lagi dengan lebih kuat jika tidak ada tindakan pencegahan yang tepat.

ilustrasi Masker N95 [shutterstock]
ilustrasi Masker N95 [shutterstock]

Dilansir VOA Indonesia, dalam pengarahan harian mengenai virus corona di Gedung Putih, Fauci, Direktur Institut Nasional AS untuk Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan, kasus virus itu mulai muncul di Afrika Selatan dan negara-negara di belahan bumi selatan, di mana musim dingin menjelang.

Baca Juga: Stupid-19: Masker dan Respirator Dijadikan Bikini, Model Ini Dikecam Habis

Ia mengatakan jika wabah besar terjadi di daerah-daerah tersebut, ini akan menjadi indikasi kuat bahwa virus itu muncul berulang dan negara-negara di belahan bumi utara harus bersiap menghadapi putaran ke-dua perebakan virus tahun depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI