Suara.com - Kondisi stres sering dialami banyak orang ketika saat tengah dalam tekanan. Namun, tak banyak yang tahu pasti apa penyebab sebenarnya.
Kini sebuah studi baru berhasil mengungkap bahwa gigi ternyata dapat menunjukkan tanda-tanda riwayat stres yang pernah kita alami dalam hidup kita. Beberapa di antaranya seperti stres saat melahirkan atau menopause pada perempuan.
Dikutip dari Medical Daily, dalam studi tersebut dikatakan fenomena saat stres di masa lampau meninggalkan tanda di jaringan di dalam mulut kita.
Proses itu mirip dengan cara bagaimana pohon mengungkap banyak hal mengenai iklim dan lingkungan tempat mereka tumbuh lewat ketebalan dan cincin pohon di dalamnya.
Baca Juga: Peraih Nobel Michael Levitt Sebut Pandemi Corona Covid-19 Segera Berakhir
Perbedaannya adalah bagaimana jaringan di dalam gigi kita berinteraksi dengan cahaya untuk mengungkap petunjuk yang dapat kita tafsirkan.
"Kami tidak tahu bahwa sebagian dari organisme memberikan sebuah arsip biologis yang setia sepanjang hidup," kata Paola Cerrito, rekan penulis riset tersebut dari New York University.
Penemuan baru ini dapat memberikan pencerahan mengenai fakta bahwa manusia adalah salah satu dari sedikit mamalia yang terus hidup bertahun-tahun meski sudah tak subur lagi. Ini juga mengarah pada beberapa teori seperti "grandmother theory" yang menyebutkan bahwa perempuan pasca menopause hidup untuk membantu anak-anak mereka bereproduksi juga.
Dengan demikian, studi ini dapat membantu dalam cara memberikan kaitan evolusioner antara pola kelahiran dan menopause. Karena hal ini, tim Cerrito memutuskan untuk melihat gigi para primata dan kerabat manusia lainna untuk mencari petunjuk yang mereka butuhkan.
Walau begitu, tim ini percaya bahwa penemuan mereka bisa digunakan untuk tujuan lain juga. Misalnya digunakan oleh para arkeolog.
Baca Juga: Kisah Heroik Perawat Pasien Corona: Beratnya Pakai APD dan Tak Bisa Pulang
"Metode yang kami kembangkan bisa digunakan oleh para arkeolog masa purba untuk menyambungkan bagian-bagian agar lebih memahami kehidupan masyarakat lampau dengan mengintegrasikan jejak tulisan dari kehidupan sosial dan publik seseorang dengan data biologis terkait detail intim seperti kesuburan, menopause, dan stressor fisik lainnya," terang Cerrito.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal ScientifiC Reports ini melibatkan 47 gigi dari 15 orang modern yang telah meninggal dan dianalisis menggunakan cahaya mikroskopik yang terpolarisasi.
Tujuannya untuk mengecek apakah ada interaksi antara cementum (jaringan gigi) dengan cahaya, dan mengungkapkan bahwa perubahan ini benar adanya dengan kejadian-kejadian yang diketahui tepat pada kehidupan seseorang.