Suara.com - Seorang peneliti dari departemen psikiatri di First Affiliated Hospital of Zhejiang University School of Medicine di Hangzhou, China, menulis studi mengenai status kesehatan mental tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19.
Dilansir Medical News Today, responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah1.257 petugas kesehatan di 34 rumah sakit di wilayah China. Itu adalah data yang diambil dari 29 Januari 2020 hingga 3 Februari 2020.
Hasilnya, secara keseluruhan penelitian ini menemukan:
- Sebanyak 50,4% responden memiliki gejala depresi, 44,6% memiliki gejala kecemasan, 34,0% melaporkan gejala insomnia, dan 71,5% melaporkan perasaan tertekan.
- Perawat, perempuan, petugas kesehatan garis depan, dan mereka yang bekerja di Wuhan, China, melaporkan adanya tingkat masalah yang lebih parah dari semua pengukuran gejala kesehatan mental daripada petugas kesehatan lainnya.
- Tenaga kesehatan garis depan yang secara langsung terlibat dalam diagnosis, pengobatan, dan perawatan pasien Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala depresi.
![ilustrasi dokter dan perawat [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/09/27/97794-ilustrasi-dokter-perawat-aliansi-dokter-perkumpulan-dokter.jpg)
Secara khusus, petugas kesehatan garis depan 52,0% lebih mungkin mengalami gejala depresi, 57,0% lebih mungkin mengalami gejala kecemasan, dan 60,0% lebih mungkin mengalami tekanan.
Baca Juga: Salut, Sinetron Bertema Medis Sumbang APD Untuk Tenaga Kesehatan
Tidak hanya itu, mereka juga hampir tiga kali lebih mungkin mengalami insomnia daripada mereka yang bukan dalam jajaran 'garis depan'.
"Dibandingkan dengan pekerja di posisi 'garis kedua', bekerja di garis depan yang secara langsung merawat pasien Covid-19 tampaknya menjadi faktor risiko," tutur Jianbo Lai, penulis studi ini.
Penelitian ini pun diterbitkan di jurnal JAMA Network Open pada Senin (23/3/2020) kemarin.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Baca Juga: Studi: 52 Persen Tenaga Kesehatan Covid-19 Rentan Alami Depresi