Suara.com - Sejak wabah corona baru merebak, pakar kesehatan menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan tubuh serta benda-benda di sekitarnya.
Mereka juga menyarankan untuk mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan antiseptik serta menggunakan disinfektan untuk menghilangkan kuman yang menempel di permukaan benda.
Meski antiseptik dan disinfektan memiliki fungsi yang sama, yaitu membunuh kuman, namun keduanya adalah hal yang berbeda.
Perbedaan antiseptik dan disinfektan
Baca Juga: Bilik Antiseptik yang Dipasang di Ditlantas Polda DIY Buatan Dosen UGM
Antiseptik sama-sama membunuh mikroorganisme dan banyak orang menggunakan istilah ini, bahkan antiseptik disebut sebagai disinfektan kulit.
Namun, dilansir Healthline, ada perbedaan besar antara antiseptik dan disinfektan.
Antiseptik diterapkan pada tubuh, sementara disinfektan diterapkan pada permuakaan yang tidak hidup, seperti pegangan pintu atau permukaan meja.
Saat operasi di rumah sakit misalnya, dokter akan menerapkan antiseptik pada tubuh pasien dan menggunakan disinfektan untuk mensterilkan alat-alat bedah.
Baik antiseptik dan desinfektan mengandung bahan kimia yang terkadang disebut biosida. Tetapi, umumnya antiseptik mengandung konsentrasi biosida yang lebih rendah daripada disinfektan.
Baca Juga: Buatan Dosen UGM, Bilik Antiseptik Otomatis Dipasang di Ditlantas Polda DIY
Sedangkan bahan umum di dalam antiseptik dan disinfektan adalah hidrogen peroksida.
Contoh antiseptik yang sering kita pakai adalah hand sanitizer, sedangkan salah satu cairan yang dapat dijadikan disinfektan adalah pemutih rumah tangga.