Suara.com - Para peneliti di seluruh dunia sedang menguji kemanjuran dari obat malaria (klorokuin dan hidroksiklorokuin) dalam mengobati pasien terinfeksi virus corona baru.
Meski belum ada bukti kuat bahwa obat malaria ini efektif, obat ini telah digunakan secara eksperimental oleh dokter di beberapa negara untuk mengatasi Covid-19.
Indonesia pun diketahui telah membeli sejumlah klorokuin untuk mengobati pasien virus corona baru.
"Pemerintah mulai mendatangkan obat yang sudah digunakan di sejumah negara dan mendapat respons positif, namanya klorokuin," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Sabtu (21/3/2020).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Klorokuin yang Dipesan Jokowi Telah Membunuh Orang AS
Banyaknya penggunaan klorokuin ini, India, sebagai pemasok obat generik terbesar di dunia telah memutuskan untuk melarang ekspor hidroksiklorokuin dan formulasi yang dibuat dari obat untuk menghindari kekurangan obat malaria satu ini di negara mereka sendiri.
Dewan Promosi Ekspor Produk Farmasi India, mengatakan belum ada kekurangan obat. Namun, mereka mengatakan perusahaan justru menghadapi kekurangan staf yang menjalankan produksi mengingat pemerintah telah memberlakukan sistem lockdown selama 21 hari ke depan sejak Selasa (24/3/2020) kemarin.
Sebelum ini, dilansir The Health Site, India juga telah menghentikan ekspor ventilator, pembersih dan peralatan perlindungan diri seperti masker dan pakaian.
Tidak hanya itu, mereka juga telah membatasi ekspor 26 bahan-bahan farmasi dan obat-obatan yang dibuat, termasuk Paracetamol pada bulan lalu.
Baca Juga: Dokter Handoko Gunawan Negatif Corona, Waspada Efek Samping Klorokuin