Mereka yang berada di garda depan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala depresi. Secara spesifik, 52 persen di antaranya lebih mungkin mengalami gejala depresi, 57 persen alami kecemasan, 60 persen alami stes, dan tiga kali lebih mungkin mengalami insomnia ketimbang nakes yang tidak berada di garda terdepan.
Dari 52 persen yang mengalami depresi, 18 persen di antaranya mengalami kondisi yang berat. Sementara 34,7 persen yang mengalami kecemasan juga mengalami kondisi yang berat.
Lai dan rekan-rekannya menyimpulkan, "Dibandingkan dengan bekerja di garis kedua, bekerja di garda terdepan langsung menangani pasien Covid-19 ternyata menjadi faktor risiko tunggal untuk semua gejala psikiatri."
"Melindungi para nakes adalah komponen penting dari upaya kesehatan publik untuk mengatasi epidemi Covid-19," lanjut mereka.
Baca Juga: Kontak dengan PDP COVID-19, RSUD Wates Periksa Tenaga kesehatan