Apakah Uang Menjadi Alat Penyebaran Virus Corona? Ini Kata Pakar & WHO

Rabu, 25 Maret 2020 | 20:27 WIB
Apakah Uang Menjadi Alat Penyebaran Virus Corona? Ini Kata Pakar & WHO
Uang koin. (Pixabay/ASSY)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa negara, seperti Iran, telah membatasi penggunaan uang kertas untuk mencegah penyebaran virus corona buh aru.

Para ahli kesehatan percaya bahwa SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit Covid-19 dapat ditularkan melalui permukaan, termasuk uang kertas, terutama yang telah dipegang oleh orang terinfeksi.

"Keyakinannya adalah bahwa virus ini dapat bertahan di permukaan dalam keadaan aktif sepenuhnya selama setidaknya 10 hari. Itu termasuk uang tunai dan semua jenis permukaan lain yang biasa disentuh orang," jelas Dr. Sanjay Maggirwar, kepala George Washington University School of Medicine kepada CBS News.

Virus ini umumnya ditularkan melalui tetesan pernapasan ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bersentuhan dengan orang lain.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Prabowo Beli APD dari China Pakai Uang Pribadi?

Para ahli mengatakan kebijakan yang diambil beberapa negara dalam pengelolaan uang masuk akal mengingat jenis virus corona lain SARS dan MERS dapat ditularkan melalui permukaan, menurut WHO.

"Sebuah hal praktik kebersihan yang baik untuk mencuci tangan setelah memegang uang, terutama jika akan makan atau menyiapkan makanan," tulis WHO dalam sebuah pernyataan.

(Shutterstock)
Ilustrasi uang (Shutterstock)

Kendati demikian, WHO juga menekankan bahwa mereka tidak mengatakan uang tunai mentransmisikan virus corona baru.

Hal yang perlu diingat adalah Covid-19 tidak menyebar dengan cara menembus kulit di tangan, kata Michael Knight, asisten profesor kedokteran di George Washington School of Medicine and Health Sciences.

"Terinfeksi virus corona, atau virus pernapasan lainya seperti influenza, di tangan hanya akan mengarah pada infeksi ketika ditransfer dari tangan ke bagian seperti mulut, hidung, atau mata," katanya, dikutip CNBC.

Baca Juga: Beredar di WhatsApp, Pengumpulan Donasi Uang RSUD Kota Yogyakarta Hoaks

Selain itu, jika seseorang tetap melakukan pembayaran tanpa kontak tetapi tidak mencuci tangan setelah menyentuh ponsel, kartu kredit, atau mesin pembayaran, orang tersebut masih rentan terhadap infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI