Putra Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles Positif Corona Covid-19, Camilla?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 25 Maret 2020 | 18:12 WIB
Putra Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles Positif Corona Covid-19, Camilla?
Pangeran Charles di Royal Botanic Gardens saat peresmian Great Broad Walk Borders tahun lalu [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putra Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles dikabarkan positif  virus Corona Covid-19.

Seperti dilaporkan The Guardian, ia sempat menunjukkan gejala-gejala ringan. Ini menambah panjang daftar tokoh dunia yang positif terkena corona. 

Seorang juru bicara Clarence House mengatakan bahwa sang istri Camilla Rosemary Shand, atau juga dikenal Duchess of Cornwall juga telah diuji. Namun hasilnya menunjukkan tidak ada virus Corona Covid-19 atau negatif.

Sesuai dengan saran Pemerintah dan medis, Pangeran Charles dan Putri Camilla sekarang tengah menjalani karantina diri Skotlandia.

Baca Juga: UPDATE: 1 PDP Meninggal Dunia dan 1 Warga Gunungkidul Positif Corona

Tes dilakukan oleh NHS di Aberdeenshire di mana mereka memenuhi kriteria yang diperlukan untuk pengujian.

Hingga kini sulit untuk memastikan dari siapa sang Pangeran tertular virus karena banyaknya keterlibatan yang dia lakukan dalam peran publiknya selama beberapa minggu terakhir.

Pangeran Charles dan Camila Shand.(Instagram/@clarencehouse)
Pangeran Charles dan Camilla Shand.(Instagram/@clarencehouse)

Sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson, Senin (23/3/2020), akhirnya memberlakukan lockdown (karantina wilayah) di Inggris, setidaknya selama tiga pekan, guna menghentikan penyebaran virus corona.

Berdasarkan ketentuan itu, masyarakat diharuskan tinggal di rumah.

Semua toko, kecuali yang menjual barang-barang kebutuhan utama, harus segera ditutup dan orang-orang tidak boleh lagi bertemu dengan keluarga atau teman yang tidak tinggal di tempat yang sama. Yang tidak patuh bisa didenda, Johnson mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Sebabkan Psikosomatik, Begini Cara Mengatasinya

Johnson sebelumnya terus menolak tekanan untuk memberlakukan karantina wilayah secara penuh, bahkan ketika negara-negara Eropa lainnya sudah melakukannya.

Ia akhirnya terpaksa mengubah taktik karena kemungkinan sistem kesehatan Inggris bisa kewalahan mengatasi wabah.

Jumlah kematian akibat virus Corona Covid-19 di Inggris pada Senin melonjak 54 menjadi 335.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI