Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Desak Anak Muda #DiRumahAja

Rabu, 25 Maret 2020 | 16:00 WIB
Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Desak Anak Muda #DiRumahAja
Greta Thunberg. [Twitter/Greta Thunberg/captured]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Greta Thunberg, aktivis lingkungan Swedia telah mendesak kaum muda untuk tinggal di rumah selama wabah virus corona baru ini.

Tidak hanya itu, Greta juga mengumumkan bahwa kemungkinan ia juga terinfeksi SARS-CoV-2 dengan ayahnya setelah mereka berdua pulang dari Eropa.

Dalam sebuah unggahan di Instagram pada Selasa (24/3/2020), perempuan 17 tahun ini mengatakan bahwa dia pulih setelah mengisolasi dirinya selama dua minggu.

"Sekitar 10 hari yang lalu aku mulai merasakan beberapa gejala, yang waktunya sama persis seperti ayahku - yang bepergian denganku dari Brussel," tulisnya.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Alami Gejala COVID-19

Ia mengaku gejala yang dirasakannya adalah kelelahan, menggigil, sakit tenggorokan dan batuk. Sedangkan sang ayah memiliki gejala yang lebih parah, ditambah dengan demam.

"Di Swedia, kau tidak bisa diperiksa untuk Covid-19 kecuali kau dalam perawatan medis darurat."

Unggahan Greta Thunberg (Instagram/GretaThunberg)
Unggahan Greta Thunberg (Instagram/GretaThunberg)

Pemerintah Swedia menganjurkan bagi orang-orang yang merasa sakit untuk tinggal di rumah dan mengisolasi diri sendiri.

Itulah mengapa Greta tidak memeriksakan dirinya. Namun, ia yakin bahwa dirinya kemungkinan besar menderita Covid-19.

"(Jika) digabungkan dengan gejala dan lingkungannya," ungkapnya.

Baca Juga: Greta Thunberg Palsu Prank Pangeran Harry, Ngomongin Keluarga Kerajaan?

Berkaca dari pengalamannya ini, Greta mendesak anak-anak muda untuk tinggal di rumah saja, bahkan jika hanya memiliki gejala yang sangat ringan atau tidak menunjukkannya sama sekali.

Sebab, kata Greta, tanpa disadari pembawa dengan gejala ringan atau tanpa gejala dapat menyebarkan penyakit kepada mereka yang lebih berisiko terkena komplikasi serius.

"Banyak (terutama kaum muda) mungkin tidak melihat gejala sama sekali, atau gejala yang sangat ringan. Lalu mereka tidak tahu mereka terinfeksi virus dan dapat menularkannya kepada orang-orang dalam kelompok berisiko."

Menurutnya, orang-orang yang tidak masuk dalam kelompok berisiko memiliki tanggung jawab karena tindakan mereka dapat menentukan hidup dan mati orang lain.

"Tolong diingat, ikuti saran pakar dan otoritas lokal Anda dan #dirumahaja untuk memperlambat penyebaran virus. Dan ingat untuk selalu menjaga satu sama lain dan membantu mereka yang membutuhkan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI