"Kalau kita mau ngebecandain orang, target kita adalah laught with them, not laugh at them. Jadi kita ngajak mereka untuk tertawa, bukan menertawakan dia," jelas dr Andre.
Etika becanda yang benar adalah ketika humor tersebut tidak membuat mereka menderita karena becandaan kita. Hal inilah yang cukup miris terjadi dengan humor prank yang ada di mana-mana sekarang ini, becanda menjadi salah kaprah dan berujung bencana bagi orang lain.
Dan tidak tentu humor itu selalu membuat orang tertawa. Menurut dr. Andre, asalkan kita bisa mengubah situasi dari tegang menjadi ringan dan lebih menyenangkan, maka itu juga bisa termasuk humor.
"Para pembuat humor kayaknya harus bisa mengukur, mana yang sebenarnya humor itu sehat, dan humor itu tidak sehat dan tidak layak untuk dinikmati untuk netizen," timpal Noriyu.
Baca Juga: Pilu, Kisah Pria Suriah Ajarkan Putrinya Tertawa Setiap Dengar Ledakan Bom
Noriyu menambahkan bahwa humor itu bukan untuk menyenangkan orang semata, tapi humor itu juga untuk menyehatkan kita secara kejiwaan. Tapi terkadang keadaan ini justru berbalik karena orang malah menjadi stres karena berusaha untuk menyenangkan orang lain.
Bagaimana dengan menggunakan humor sebagai terapi kejiwaan? Dr. Andre mengatakan ada orang yang mungkin cocok, ada pula yang tidak.
Menurut pengalamannya, terkadang ada pasien yang datang dan bercerita sembari menyelipkan sedikit becandaan. Rupanya memang si pasien sering mengatasi hal-hal yang sulit baginya dengan humor.
"Dari situ kita bisa mengarahkan terapi juga supaya dia bisa melihat (kondisi kejiwaan) dari sisi lucunya dia. Tapi kalau misalnya ada orang serius, saya suruh becanda, ya nggak bisa," katanya.
Ia menyebut warganet Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari menyelipkan humor ini, karena mereka cenderung membagikan dua hal di media sosial, berita yang membawa rasa sakit, dan berita yang membawa kesenangan.
Baca Juga: Idap Kelainan Saraf, Wanita Ini Selalu Tidur Setiap Kali Tertawa
Lalu apakah ada banyak penelitian mengenai orang yang humoris atau suka becanda dan tertawa memiliki kesehatan jiwa yang lebih bagus? Dr. Andre menjawab secara umum iya, karena secara tidak langsung mereka yang sering tertawa dengan alasan (bukan yang spontan) memiliki kesehatan menyeluruh yang baik.