Geger Hantavirus di China, Begini Asal Muasal, Gejala, dan Cara Menularnya

Rabu, 25 Maret 2020 | 11:35 WIB
Geger Hantavirus di China, Begini Asal Muasal, Gejala, dan Cara Menularnya
Hantavirus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 belum usai dan negara-negara di dunia tengah berjuang memeranginya. Kini muncul berita baru yang cukup menghebohkan, seorang lelaki asal Yunan, China, dinyatakan positif hantavirus dan meninggal beberapa jam setelahnya.

Laki-laki itu meninggal dalam perjalanan menuju Provinsi Shandong, dan 32 orang yang ikut menaiki bus yang sama akhirnya menjalani tes laboratorium. Namun, apa sebenarnya hantavirus ini? Bagaimana penularan dan seperti apa gejalanya?

Asal muasal hantavirus

Baca Juga: Perangi Berita Hoaks Virus Corona, Twitter Siap Verfikasi Orang-orang Ini

Mengutip situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Rabu (25/3/2020), infeksi hantavirus biasanya terjadi di daerah pedesaan, hutan, ladang, dan perternakan yang menjadi tempat terbaik kehadiran hewan pengerat tikus.

Sedangkan di perkotaan, tikus hobi tinggal di gudang dan bangunan kosong tak terurus. Dan para tikus ini bisa membawa hantavirus. Sayangnya, kita tidak bisa mengenali tikus yang membawa virus tersebut karena mereka tidak akan sakit.

Tikus yang membawa virus ini kemudian bersarang, di mana kotoran, air kencing, hingga air liur terus menerus menumpuk dan menyebabkan virus semakin banyak keluar.

Lantas, bagaimana caranya hantavirus bisa menginfeksi manusia dan apa gejalanya bila seseorang terinfeksi hantavirus? Simak di halaman berikutnya.

Penularan ke manusia

Baca Juga: Jangan Abaikan 5 Gejala Lain Virus Corona Covid-19, Termasuk Diare!

Tidak seperti virus corona yang penularannya melalui droplet atau air liur yang menempel, hantavirus ini bisa menular melalui airbone atau virus yang berada di udara lalu terhirup oleh manusia. Misalnya, saat proses pembersihan sarang itu disapu, lalu debunya melayang ke udara dan terhirup, dari sanalah virus tersebut masuk.

Adapun beberapa cara penularan lainnya dari manusia ke tikus, yakni :

  1. Jika tikus tersebut mengigit seseorang, bisa jadi virus itu menyebar ke orang tersebut. Tapi jenis penularan ini jarang terjadi.
  2. Para ilmuwan percaya bahwa orang bisa tertular hantavirus jika menyentuh benda yang terkontaminasi urin tikus, kotoran, atau air liur, lalu orang tersebut menyentuh hidung dan mulut.
  3. Ilmuwan juga menduga seseorang bisa terinfeksi jika memakan makanan yang terkontaminasi oleh air kencing, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi hantavirus.
  4. Kasus di Amerika Serikat, orang yang terinfeksi hantavirus tidak menularkan kepada manusia lainnya. Tapi, kasus penularan dari orang ke orang terjadi di Chili dan Argentina saat terjadinya kontak dekat dengan orang yang terinfeksi hantavirus yang berjenis virus Andes.
Hantavirus. (Shutterstock)
Hantavirus. (Shutterstock)

Gejala hantavirus

Virus ini dapat menyebabkan sakit yang bernama Hantavirus Pulmonary Syndrome atau dikenal dengan HPS, menyebabkan hantavirus memiliki tingkat risiko fatal dan menyebabkan kematian 38 persen.

Gejala terinfeksi hantavirus ini bisa terjadi sejak 1 hingga 8 minggu setelah seseorang terpapar virus dari tikus terinfeksi. Adapun gejala awal dan umum sebagai berikut :

  • Kelelahan
  • Demam
  • Nyeri otot (khususnya pada otot besar paha, punggung, dan bahu)
  • Bisa juga disertai sakit kepala, pusing
  • Kedinginan
  • Masalah pencernaan
  • Mual, muntah, diare dan sakit perut

Gejala umum tersebut sudah dialami setengah dari semua pasien HPS. Tapi ada juga gejala yang masuk kategori terlambat atau berbahaya. Seperti batuk, sesak napas, dan kesulitan bernapas seperti ada bantal yang menutup wajah. Gejala ini biasanya terjadi 4 hingga 10 hari usai terinfeksi, karena baru bergejala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI