Sama-Sama Sesak Napas, Apa Bedanya Gejala Asma dengan Gejala Covid-19?

Selasa, 24 Maret 2020 | 17:28 WIB
Sama-Sama Sesak Napas, Apa Bedanya Gejala Asma dengan Gejala Covid-19?
ilustrasi sesak napas gejala asma dan gejala covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sama-Sama Sesak Napas, Apa Bedanya Asma dengan Gejala Covid-19?

Infeksi virus corona Covid-19 yang menyerang saluran pernapasan mengakibatkan sesak napas. Namun masalah pernapasan juga kerap terjadi pada orang yang memiliki riwayat sakit asma.

Lalu, bagaimana membedakan keduanya? Dikatakan pakar meski sama-sama sesak napas, gejala Covid-19 dengan asma ternyata berbeda.

"Kalau asma ketika mengeluarkan udara dari paru-paru rasanya berat, butuh tenaga ekstra. Kalau karena virus kita napas biasa saja kita udah berat," jelas pakar gaya hidup sehat dr Reisa Broto Asmoro saat siaran langsung dengan Mother & Baby di media sosialnya, Selasa (23/3/2020).

Baca Juga: Terjangkit Corona COVID-19, Menhub Budi Karya Sempat Sesak Napas

Untuk lebih meyakinkan, Reisa mengatakan diperlukan tes oleh tenaga medis. Selain itu, sesak napas bukan satu-satunya gejala dari Covid-19.

Reisa menjelaskan, pada gejala Covid-19 ada tiga tingkatan yakni, ringan, sedang, dan berat. Sesak napas baru akan terjadi saat gejala Covid-19 pada tingkatan sedang dan berat.

ilustrasi anak sesak napas. (shutterstock)
ilustrasi anak sesak napas. (shutterstock)

"Kalau yang ringan ini biasanya tidak menyadari. Misalnya batuk ringan dipikir flu biasa. Kalau, sedang sudah ada demam cukup tinggi, batuk, sesak nafas minimal, badan gak enak. Sementara gejala berat, sesak nafas lebih berat dan harus butuh bantuan," paparnya.

Walau begitu, tubuh manusia memiliki kemampuan untuk mengalahkan virus. Karena virus bersifat self limiting disease, kata Reisa. Virus akan mati oleh antibodi setelah kurun waktu tertentu antara 14 sampai 21 hari.

"Namun perlu diingat kondisi tiap orang berbeda, antisipasi lebih banyak. Nah, efek yang ditimbulkan berbahaya kalau ada penyakit penyerta yang berefek komplikasi," ucapnya.

Baca Juga: Meninggal di RSUP Persahabatan, Kepala PPATK Sempat Demam dan Sesak Napas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI