Kebanyakan kasus penyakit ini ditemukan pada wanita di atas usia 40 tahun. Hanya sekitar 1% kasus kanker rahim terjadi pada wanita di bawah 40 tahun.
2. Perubahan estrogen akibat menopause
Setelah masa menopause, ovarium akan berhenti memproduksi hormon estrogen. Namun, estrogen akan tetap dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh sel-sel jaringan lemak.
Estrogen dari jaringan lemak ini dapat memicu terjadinya mutasi sel di dalam rahim, sehingga risiko terjadinya kanker setelah menopause tinggi.
Baca Juga: Purwaniatun Meninggal karena Kanker Rahim, Ketahui Penyebabnya!
3. Obesitas
Kita tahu bahwa obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya kanker rahim. Ini disebabkan oleh jaringan lemak yang menghasilkan estrogen.
Semakin tinggi jumlah lemak di dalam tubuh, semakin besar pula jumlah estrogen yang dihasilkan oleh tubuh. Kondisi ini dapat memicu berkembangnya sel kanker di dalam organ reproduksi.
4. Keturunan keluarga
Peluang seseorang menderita kanker rahim juga bergantung pada genetik. Apabila ada anggota keluarga yang memilikinya, peluang seseorang terkena lebih besar.
Baca Juga: Tak Hanya Kanker Rahim, Purwaniatun Diduga Derita Penyakit Komplikasi
5. Belum pernah hamil dan melahirkan